Cak Nun: Pendidikan Mengajari Kepintaran Bukan Kebaikan
NU Online · Ahad, 9 Agustus 2015 | 12:30 WIB
Kudus, NU Online
Emha Ainun Nadjib budayawan asal Jombang, Jawa Timur merasa prihatin dengan kondisi kurikulum pendidikan yang berlaku di Indonesia. Pasalnya, kurikulum pendidikan yang ada lebih mengedepankan kepintaran bukan mengajarkan kebaikan. <>
Keprihatinan ini dilontarkannya dalam Sinau Bareng Cak Nun bertempat di masjid Al Wustho desa Piji kecamatan Dawe kabupaten Kudus, baru-baru ini.
Lelaki yang kerap disapa Cak Nun menjelaskan bukti dari kurikulum yang hanya menjadikan pintar ialah pelajaran agama hanya dihafalkan. “Pendidikan yang 90% mengadopsi dari Barat mengajari pinter (kepintaran) bukan ngajari apek (kebaikan),” terangnya.
Seorang ‘kiai’ yang diduga menghamili perempuan martabatnya langsung turun. Berbeda dengan orang bertitel Prof, Dokterandus yang sama-sama ‘menghamili’ mahasiswa titelnya tidak langsung hilang.
Sehingga, pimpinan Kiai Kanjeng ini menegaskan hasil dari pendidikan kita meskipun pintar pengetahuannya tetapi hobinya merusak.
“Semua yang pintar-pintar itu sarjana. Tapi kalau keliru tidak mau mengakui kesalahannya. Akibatnya bangsa ini semakin semrawut tidak karuan,” tegasnya. (Syaiful Mustaqim/Mukafi Niam)
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Badai Perlawanan Rakyat Pati
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua