Buka NUjek, LPNU Bontang Kaltim Gairahkan Ekonomi Umat
NU Online · Selasa, 6 April 2021 | 09:15 WIB
Aryudi A Razaq
Kontributor
Bontang, NU Online
Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan tersendatnya roda ekonomi masyarakat, membuat Pengurus Cabang (PC) Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Bontang, Kalimantan Timur berusaha keras untuk mengurangi dampaknya. Salah satunya dengan membuka kantor cabang NUjek (NUsantara Ojek Online). NUjek adalah layanan transportasi online, pengiriman barang, pesan antar makanan, belanja kebutuhan harian dan penyedia jasa profesional.
“Kami membuka cabang NUjek start tanggal 4 September 2020,” ujar Ketua PC LPNU Kota Botang, Rusdiyanto di Bontang, Selasa (6/3).
Meski terhitung pendatang baru di jagat transportasi daring, lebih-lebih di Kota Bontang, namun mitra pengemudinya sudah mencapai 300-an orang. Mereka siap 24 jam melayani kebutuhan transportasi online masyarakat Kota Bontang dan sekitarnya. Menurut Rusdiyanto, banyaknya jumlah mitra pengemudi NUjek juga menggambarkan besarnya minat masyarakat untuk menggunakan jasa transportasi berbasis digital ini.
“Kemungkinan anggota NUjek akan terus bertambah seiring kian berkembangnya kebutuhan masyarakat terhadap transportasi online,” jelasnya.
NUjek sendiri adalah karya Mochammad Ghozali, alumnus Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Pasuruan, Jawa Timur. NUjek diluncurkan tanggal 17 Agustus 2018. Dengan mengusung jargon Dari Santri untuk Negeri dan Berdayakan Ekonomi Umat, NUjek hadir di tengah masyarakat meski harus bersaing dengan dua pemain raksasa di bisnis ini, yakni Grab dan Gojek.
Rusdiyanto mengaku bangga karena bisa bekerjasama dengan NUjek. Sebagai lembaga NU, LPNU sudah seharusnya memanfaatkan aplikasi transportasi produk asli santri NU tersebut. Sehingga bisa ikut membantu mengembangkan dan memberdayakan ekonomi umat.
“Dan alhamdulillah, lancar,” ungkapnya.
Sementara LPNU Kota Bontang juga dapat merasakan manfaat nyatanya yakni dapat mengurangi pengangguran. Sebab, wabah Corona tidak hanya mengancam jiwa manusia tapi juga mengusik perputaran roda ekonomi masyarakat. Banyaknya pabrik yang mengurangi jam kerjanya, atau ada tutup, melahirkan pengangguran-pengangguran baru. Tidak hanya itu, dibatasinya akses keramaian juga membuat banyak usaha ekonomi kecil dan menengah gulung tikar.
“Karena itu, kami membuka NUjek, dan tidak hanya bisa mengurangi pengangguran tapi juga membantu memperlancar usaha kecil menengah. Intinya ingin menggairahkan ekonomi umat,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
Terkini
Lihat Semua