BMT SM NU Pekalongan Berangkatkan 14 Bis Wisata Religi
NU Online · Selasa, 15 Januari 2013 | 23:02 WIB
Pekalongan, NU Online
Baitul Maal Wat Tamwil Syirkah Muawanah Nahdlatul Ulama (BMT SM NU) Pekalongan Sabtu (12/1) memberangkatkan 14 bis peserta ziarah wisata religi dengan makam Habib Ahmad Alatas Pekalongan, Sunan Gunungjati Cirebon, Syech Panjalu Ciamis dan makam Syech Haji Abdul Muhyi Tasikmalaya.
<>
Keempatbelas bis peserta wisata religi merupakan anggota dan calon anggota yang mengikuti program simpanan religi dengan bonus ziarah gratis berfasilitas bis AC.
Wakil Sekretaris BMT SM NU Pekalongan Chofif Yahya mengatakan, program wisata religi merupakan salah satu produk simpanan yang banyak peminatnya dari tahun ke tahun. Pasalnya, dalam program ini peserta tidak perlu lagi mengeluarkan biasa untuk ongkos perjalanan. Hanya dengan menyimpan dana rutin tiap bulan dalam jumlah tertentu dalam waktu dua tahun simpanannya dikembalikan secara utuh peserta bisa menikmati paket ziarah ke tempat tempat yang ditentukan.
"Wisata religi salah satu paket program simpanan yang pesertanya dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan," ujar Chofif.
Salah satu tujuan wisata ziarah paket wisata religi keempat ialah mengunjungi Pondok Pesantren Inabah Suryalaya Tasikmalaya asuhan Abah Anom yang cukup terkenal dengan model penyembuhan kecanduan narkoba dengan model dzikir.
Sesepuh Ponpes Suryalaya dan juga cucu dari Kiai Haji Abdullah Mubarok (Abah Anom), KH Zainal Abidin, menjelaskan bahwa penyembuhan narkoba di Suryalaya adalah upaya pembetulan pikiran dengan cara-cara Islam. Yang dibetulkan di sini, kata dia, adalah cipta melalui akidah, rasa melalui akhlak dan perbuatan melalui syariat.
"Salah satu metode yang dilakukan adalah dengan pensucian melalui mandi. Mandi adalah pencuci hadas besar yang paling manjur," kata Zainal. Begitu ketagihan langsung dimandikan lalu menjalankan ibadah shalat dan zikir
Metode yang diterapkan di pusat rehabilitas narkoba Suryalaya dijalankan minimal selama tiga bulan dan melalui tiga tahap. Yaitu penyembuhan, rehabilitasi, dan bina lanjut. Sebelum menjalani rangkaian penyembuhan, si pecandu dimandikan pada pukul 02.00 WIB. Setelah mandi, metode yang dilakukan adalah pelaksanaan ibadah terus menerus sampai pukul 21.00 WIB.
Tahapan yang dilakukan diantaranya menjalankan seluruh shalat wajib, shalat sunat sebelum dan sesudah shalat wajib, shalat sunnat khusus seperti taubat, awabin, birrulwalidaini dan lihifdhil iman.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz PKL
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua