Daerah

Bina Desa Nusantara Wujudkan Kemandirian Ekonomi Nahdliyin

Sen, 8 Februari 2021 | 02:30 WIB

Bina Desa Nusantara Wujudkan Kemandirian Ekonomi Nahdliyin

Suasana penyerahan hewan ternak secara simbolis di Desa Wonojati, Kecamatan Jenggaah, Jember. (Foto: NU Online/Aryudi A Razaq)

Jember, NU Online
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat, Infak, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jember Jawa Timur meluncurkan program Bina Desa Nusantara di daerahnya. Program ini merupakan upaya LAZISNU untuk membantu masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi.

 

Bukan rahasia lagi bahwa betapa banyak warga masyarakat yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan. Meski sejumlah program sudah dan tengah digelontorkan oleh pemerintah, namun faktanya masih banyak ditemukan warga yang hidupnya cukup memprihatinkan.  Munculnya virus Corona  semakin memperpanjang daftar orang miskin.


“Jadi program Bina Desa Nusantara merupakan jawaban atas keprihatian ekonomi masyarakat,” ujar Ketua LAZISNU Jember Jawa Timur, Achmad Fathor Rosyid saat peresmian Desa Binaan di Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Ahad (7/2).


Menurutnya, program Bina Desa Nusantara adalah program Pengurus Wilayah LAZISNU Jawa Timur yang dimulai sejak tahun 2020. Jember, termasuk salah satu dari sekian daerah yang terpilih untuk melaksanakan program tersebut. Setidaknya ada 4 jenis bantuan yang digelontorkan untuk warga di Desa Binaan, yaitu beasiswa yatim, santunan duafa, Pemberian Modal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan bantuan hewan ternak.


“Dalam praktiknya, program tersebut, terutama modal usaha untuk kegiatan usaha jahit dan bantuan hewan ternak, di bawah koordinasi dan binaan LAZISNU Jember,” ungkapnya.


Dosen IAIN Jember itu berharap agar program tersebut dapat mewujudkan kemandirian ekonomi warga NU. Katanya,  jika warga NU secara ekonomi mandiri, maka tentu godaan-godaan ekonomi yang bermotif melemahkan aqidah, bisa dihalau. Sebab, mereka telah merasakan manfaat dari kehadiran NU.


“Maka sesungguhnya, memperkuat ekonomi warga NU, itu juga memperkuat Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah),” urainya.

 

 

 

Sedangkan mengenai dipilihnya, Desa Wonojati sebagai desa binaan, tak lepas dari Ranting NU setempat yang cukup aktif menggelar kegiatan selain keaktifanan Unit Pengumpul Zakat Infak Sedekah (UPZIS) MWCNU Jenggawah.


“Ranting NU Wonojati termasuk ranting percontohan. Kemudian LAZISNU-nya juga sangat aktif,” tutur Ustadz Rasyid, sapaan akrabnya.


Sementara itu, Ketua UPZIS MWCNU Jenggawah, Herianto mengungkapkan bahwa program tersebut cukup berguna untuk menggerakkan roda ekonomi umat, karena memang ada program pemberdayaannya, yaitu pemberian modal UMKM dan bantuan ternak. Katanya, jika UMKM tersebut dijalani dengan sungguh-sungguh, maka akan memberikan keuntungan bagi pengelolaanya. Demikian juga, jika bantuan ternak itu dikelola dengan baik, tentu bakal memberikan hasil yang bagus.


“Nilainya memang tidak banyak, tapi paling tidak sudah ada warga yang punya usaha dan siap mandiri,” ulasnya.


Dalam peresmian Desa Binaan itu, selain dihadiri para pengurus NU Care-LAZISNU Jember, juga hadir Ketua PW LAZISNU Jawa Timur, Afif Amrullah, serta para undangan lainnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin