Daerah

Belajar dari Yogyakarta, IPNU-IPPNU Gebog Bertekad Dekati Santri

NU Online  ·  Senin, 13 Oktober 2014 | 00:15 WIB

Kudus, NU Online
Mahfudz Siddiq, Sekretaris Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus menyatakan, ke depan akan meningkatkan kedekatan antara IPNU-IPPNU wilayah kecamatannya dengan pondok pesantren setempat.
<>
Hal ini dinyatakannya pasca pulang dari Study Tour bersama pengurus PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Gebog yang dilaksanakan pada Selasa (7/10) ke Pimpinan Wilayah IPNU-IPPNU Yogyakarta.

“Ada yang menarik ketika kami datang ke Yogyakarta, yang begitu kontras dengan kenyataan di Kecamatan Gebog, namun layak untuk ditiru. Jika pengkaderan di Gebog lebih ditekankan kepada para pelajar di sekolah, maka di sana justru kebanyakan kadernya berasal dari pondok pesantren. Di Gebog, pondok pesantren hampir sama sekali tidak tersentuh oleh IPNU-IPPNU kita, baik secara kultural maupun secara struktural,” ungkapnya membandingkan.

Kenyataan demikian menggugah Mahfudz dan para pengurus lainnya merasa tersindir, mengingat di Kecamatan Gebog juga terdapat beberapa pondok pesantren yang diasuh oleh para sepuh ulama Nahdliyyin. “Nah, belajar dari Yogyakarta tersebut, maka kami bertekad akan segera mendekati pondok pesantren,” tegasnya.

Mahfudz melihat jelas, ketika pertemuan langsung dengan para perwakilan pengurus dari masing Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU di wilayah Yogyakarta. Dengan demikian, Mahfudz dan pengurus lainnya dapat mengambil pelajaran lebih banyak dari mereka.

“Di sana kami tidak hanya bertemu dengan pengurus wilayah saja. Di sana juga hadir para pengurus tingkatan cabang. Kami bisa berbincang leluasa bersama mereka terutama tentang pengkaderan di pondok pesantren. Dan ternyata, di antara mereka juga terdapat santrinya Mbah Basyir almarhum. Dia alumni pondok Darul Falah Jekulo Kudus, dan dulu juga aktif di Forum Komunikasi Antar Pimpinan Komisariat PC. IPNU Kudus,” ungkapnya.

Hal demikian dibenarkan pula oleh Futuhal Hidayah, Wakil Ketua PAC IPPNU Kecamatan Gebog yang turut hadir. “Kami sudah mempunyai ancang-ancang, untuk mendekati masyarakat pesantren. Sebenarnya pada periode kepengurusan kemarin, pengurus PAC sudah sempat dekat dan telah membangun dialog intelektual keagamaan bersama beberapa santri dari pesantren di Gebog, hanya memang belum maksimal. Tinggal setelah ini kita akan memulainya lagi,” Hidayah yang juga Ketua Umum PC. IPPNU Kabupaten Kudus optimis.

Perbedaan iklim  intelektual di lingkungan pesantren dan sekolah formal meniscayakan perbedaan pula teknis pendekatannya. Pendekatan terhadap pesantren oleh PAC IPNU-IPPNU Gebog memerlukan keteguhan niat dan kesantunan sikap.

Hidayah juga dapat mengambil kesimpulan, bahwa ketika terdapat kader yang pindah ke tempat lain, maka tanggungjawab pengurus daerah asal, untuk mengirim surat rekomendasi kepada pengurus IPNU-IPPNU daerah tujuan. Hal ini dimaksud agar kader tersebut tidak salah arah ke organisasi lain yang berbeda ideologi. PAC Gebog sendiri memiliki beberapa kader yang memang melanjutkan kuliah dan mondok di beberapa daerah lain, termasuk Yogyakarta. (Istahiyyah/Mahbib)