Daerah

Antisipasi Dampak Covid-19, LAZISNU Jember Berdayakan Warung

Rab, 13 Mei 2020 | 20:00 WIB

Antisipasi Dampak Covid-19, LAZISNU Jember Berdayakan Warung

Ketua PC LAZISNU Jember, Fathor Rosyid (sebelah kanan) saat menyerahkan bantuan uang kepada pemilik warung dalam program Warung Dahar Gratis. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online
Salah satu sektor yang sangat terpukul akibat munculnya Covid-19 adalah perekonomian. Tak sedikit usaha kecil dan menengah yang kembang kempis selama darurat Corona diberlakukan, termasuk warung yang melayani rakyat kebanyakan. Karena itu, Pengurus Cabang (PC) LAZISNU bekerja sama dengan Bank Mega Syariah menggelar Warung Dahar Gratis.

Menurut Ketua PC LAZISNU Jember, Fathor Rosyid program tersebut menyediakan 1.500 paket makanan yang dibagikan kepada 15 Warung di 15 MWCNU di Kabupaten Jember. Intinya, setiap warung yang ditunjuk mendapat kucuran dana sebesar Rp1500.000 untuk biaya pembuatan 100 paket makanan.

“Makanan itu nanti diberikan gratis kepada masyarakat di sekitar warung,” ungkapnya saat peluncuran Warung Dahar Gratis di sebuah warung di Kelurahan/Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (13/5).

Dosen IAIN Jember itu menambahkan, program tersebut setidaknya mempunyai dua tujuan. Pertama adalah memberdayakan warung yang selama ini sepi pembeli akibat dampak Covid-19. Kedua, bersedekah nasi bagi orang yang berbuka puasa. Dikatakannya, meskipun hanya bersifat sementara, tapi paling tidak pemberdayaan itu diharapkan dapat mengobati dahaga pemilik warung di tengah lesunya perkonomian masyarakat.

“Kita memberdayakan warung sekaligus beramal,” urainya.

Dalam pengamatan Rosyid, warung-warung rakyat memang bergelimpangan akibat dampak Covid-19. Ia mencontohkan sebuah warung yang melayani santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Suren, Kecamatan Ledokombo. Katanya, warung tersebut praktis tidak memiliki pemasukan sejak santri di pesantren itu dipulangkan lebih awal akibat Covid-19.

Demikian juga warung yang melayani siswa-siswi MA Ma'arif di Kecamatan Ambulu. Sejak  sekolah itu diliburkan, tidak ada lagi kegiatan jual-beli nasi di situ. Akibatnya, warung ditutup untuk sementara.

“Dua warung itu hanya contoh kecil. Bisa jadi ada ratusan warung yang bernasib serupa tapi pemiliknya tak tahu apa yang harus dilakukan ,” jelasnya.

Di tempat yang sama, perwakilan Bank Mega Syariah, Rizal menegaskan, program tersebut dimaksudkan untuk menggairahkan perekonomian masyarakat melalui warung. Katanya, warung merupakan usaha yang cukup parah terpapar dampak Covid-19.

“Semoga apa yang kami lakukan bisa sedikit membantu keberlangsungan warung,” ungkapnya.
 
Sementara itu, pemilik warung di Kaliwates, Ibu Ana menyatakan bersyukur atas keterpilihan warungnya dalam program Warung Dahar Gratis. Menurutnya, program tersebut cukup pas untuk pemberdayaan warung. Ia berharap agar itu menjadi awal yang baik bagi masa depan warung yang dikelolanya.

“Mudah-mudahan kedepan ramai lagi warung saya,” harapnya.

Ibu Ana menegaskan bahwa dampak Covid-19 cukup memprihatinkan. Sebab, jauh sebelum datang bulan Ramadhan, pembeli sudah sepi. Setelah memasuki Ramadhan, pembeli semakin sepi. Biasanya, lanjut Ibu Ana, bulan Ramadhan menjadi bulan untuk mengumpulkan rezeki sebagai persiapan lebaran.

“Tapi apa boleh buat, ini ada Corona. Karena itu saya ucapkan terima kasih kepada LAZISNU,” pungkasnya.

Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi