Daerah

Ansor Rembang Luncurkan Angkringan di 14 Kecamatan

NU Online  ·  Ahad, 14 Januari 2018 | 04:24 WIB

Rembang, NU Online
Dalam rangka memberdayakan ekonomi kader, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Rembang meluncurkan program angkringan di setiap kecamatan.

Launching yang digelar serentak pada Sabtu sore (13/1), di jalan Kiyai Bisri Musthofa, dilakukan dengan cara menyantap nasi, laun dan ngopi dengan ciri khas angkringan.

Ketua PC GP Ansor Rembang Hanies Cholil Barro mengatakan, setiap Pimpinan Anak Cabang atau PAC yang tersebar di masing-masing kecamatan, difasilitasi satu unit gerobak dan satu set perlengkapan alat jualan. 

Selain membawa misi kemandirian ekonomi, organisasi dan kader melalui angkringan Ansor bisa lebih dekat dengan masyarakat, sekaligus untuk membangun kerjasama dalam semua bidang.

"Tiap kecamatan diberi satu unit gerobak angkringan lengkap dengan uborampe yang dibutuhkan,” kata Hanies. Ini sebagai ikhtiar mewujudkan visi besar NU dan Ansor, untuk meningkatkan kemandirian dan perekonomian kader, lanjutnya.

Ia menambahkan, sebelum dilakukan peluncuran angkringan secara serentak, para penanggung jawab mendapatkan pembekalan singkat untuk mengelola usaha tersebut.

Selain itu, standar operasional prosedur juga diberikan. Hal itu untuk memberikan pelayanan prima kepada konsumen dalam menghadapi persaingan usaha. Pada setiap angkringan Ansor, juga diberikan pedoman sebagai rambu, terkait produk apa saja yang diizinkan, dan dilarang untuk dijual.  

"Sebelum diluncurkan, operator setiap kecamatan mengikuti pelatihan singkat tentang pengelolaan angkringan. Pelatihan tentang pelayanan prima terhadap konsumen pun diberikan" kata Hanies.

Sebagai pengendali mutu serta kualitas layanan, secara berkala departemen terkait akan melakukan kontrol. Dengan cara ini, diharapkan angkringan yang digagas Ansor berkembang cepat.

Ketua bidang perekonomian GP Ansor Rembang Nadhief Shidqi membeberkan, semua operator angkringan terhubung secara online. Hal tersebut untuk membahas ide inspiratif, yang bernilai ekonomis. (Asmui/Ibnu Nawawi)