Aryudi A Razaq
Kontributor
Lumajang, NU Online
Langkah Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Lumajan Jawa Timur, semakin kencang dalam merekrut anggota baru ber-KTA. Setelah KTA (Kartu Tanda Anggota) Ansor diluncurkan tanggal 23 Oktober 2020 di gedung Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lumajang, kini pembuatan KTA Ansor tahap kedua dimulai.
“Per hari ini, anggota Ansor yang mendaftar KTA sudah mencapai 350-an,” ujar Ketua PC GP Ansor Lumajang, H Fahrur Rozi kepada NU Online di Lumajang, Kamis (5/11).
Menurut Gus Eros, sapaan akrabnya, semangat anggota Ansor untuk mengantongi KTA cukup tinggi, dan itu membanggakan. Sebab KTA yang bersinergi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu berbayar. Katanya, itu menandakan bahwa kesadaran anggota Ansor untuk berorganisasi secara kaffah (menyeluruh) semakin bagus.
“KTA itu penting sebagai kartu identitas organisasi, bukan untuk gagah-gagahan,” lanjutnya.
Tokoh pemuda asal Jember itu menambahkan, selain sebagai kartu identitas organisasi, KTA secara psikologi diharapkan dapat memberikan tuntunan moral kepada pemiliknya agar berprilaku terpuji karena di situ ada nama NU. Ansor didirikan dan didukung oleh para ulama dan untuk kepentingan membentengi ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), maka seharusnya anggota Ansor bisa menjaga diri dari perbuatan yang tidak-tidak.
“Nah, KTA Ansor mudah-mudahan bisa mengingatkan kita,” terangnya sambil menambahkan bahwa pembuatan KTA saat ini juga menyasar para Gus dan Ning.
Gus Eros menegaskan, pembuatan KTA akan terus dilakukan secara bertahap, dan sebanyak mungkin. Idealnya, katanya, setiap desa terdapat anggota Ansor satu peleton (30 sampai 50 orang). Jika itu tercapai, maka Ansor akan menjadi kekuatan baru di desa sebagai ujung tombak penyebaran ajaran Aswaja.
“Saya bilang ujung tombak karena Ansor di desa, akan direkrut sebagai anggota Banser yang nantinya memiliki militansi,” ungkapnya.
Pembuatan KTA tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama Ansor Lumajang dengan BRI Cabang Lumajang, beberapa waktu lalu.
Untuk mendapatkan KTA Ansor yang berbentuk E-Money tersebut, setiap anggota dikenai biaya Rp35.000. Sedangkan untuk memfungsikan kartu itu dalam transaksi pembayaran, perlu diisi oleh pemiliknya dengan sejumlah dana sesuai yang dikehendaki lewat BRI.
“Kalau mau difungsikan untuk transaksi, silahkan, tapi kalau cuma untuk sekadar tanda pengenal (KTA), ya tidak apa-apa,” pungkas Gus Eros.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Orang yang Dianjurkan Membuka Kain Kafan pada Pipi Jenazah saat Pemakaman
2
Timnas Indonesia VS Uzbekistan Malam Ini, Tentukan Tiket ke Olimpiade Paris 2024
3
Dua WNI Ini Gowes Sepeda 8 Bulan Demi Nonton Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
4
Piala Asia U-23, PBNU Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan Terbuka untuk Umum
5
Khutbah Jumat: Pahala Surga bagi Orang yang Bisa Menahan Amarah
6
Indonesia vs Uzbekistan U23: Keseruan Nobar di PBNU
Terkini
Lihat Semua