Daerah

Ansor di Mojokerto Jadi Wadah Pengembangan Potensi Generasi Milenial

Sel, 23 Maret 2021 | 00:15 WIB

Ansor di Mojokerto Jadi Wadah Pengembangan Potensi Generasi Milenial

Konferensi Anak Cabang (Konferancab) GP Ansor Jetis, Mojokerto. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Mojokerto, NU Online
Ibnu Qohar dipercaya menahkodai Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Ini setelah Konferensi Anak Cabang (Konferancab) Ansor Jetis sebagai forum musyawarah tertinggi Ansor tingkat kecamatan usai diselenggarakan di Graha Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Jetis.
 
Ia menegaskan, ke depan dirinya bertekad menjadikan Ansor sebagai wadah pengembangan sumber daya manusia (SDM) generasi milenial di berbagai bidang, terutama aspek kemampuan memanfaatkan teknologi yang berkembang.
 
Cita-cita tersebut diwujudkan dengan cara melatih kader Ansor Jetis melek teknologi dan bisa berdakwah via media sosial dengan tulisan maupun video. Sehingga dakwah yang dilakukan bisa mengena dan dekat kepada generasi muda.
 
"Ansor Jetis akan menjadi acuan Ansor di semua anak cabang dan ranting yang ada di Jawa Timur dalam pengelolaan generasi muda dengan cara pemanfaatan youtube dan media sosial untuk konten dakwah. Karena ini era 4.0 dan menuju 5.0," katanya, Senin (22/3/2021).
 
Demikian ini menjadi prioritas program Ansor Jetis ke depan karena anggota Ansor Jetis mayoritas diisi kaum milenial, sehingga tata kelolanya juga ala milenial.
 
"Slogan kita yaitu spirit Ansor baru, amanah, profesional menuju kemandirian organisasi milenial," imbuh Ibnu Qohar.
 
Qohar menambahkan, langkah real yang dilakukan pihaknya dalam waktu dekat ini adalah melakukan pelatihan desain grafis, jurnalistik, dan editing video oleh tim profesional. 
 
"Kita sudah menjajaki kerjasama dengan LTNNU untuk membekali kader dalam kemampuan menulis dan edit video. Semoga sebelum bulan puasa sudah berjalan," ujarnya.
 
Sementara itu, salah satu kader Ansor Jetis Khumaidi Nur Syarifuddin menyambut baik rencana tata kelola organisasi ala milenial. Ia yakin program tersebut bisa menarik minat para pemuda untuk bergabung ke Ansor. Dengan begitu, Ansor menjadi idola bagi anak muda.
 
"Memang perlu ada perubahan dalam tata kelola organisasi. Lebih cocok dengan zaman. Saat ini generasi muda lebih akrab dengan internet dan video. Oleh karenanya, dakwahnya juga menggunakan hal tersebut," pintanya.
 
Dikatakannya, letak geografis Kabupaten Mojokerto yang berada di dekat kota besar Surabaya juga turut mempengaruhi pola pikir generasi mudanya. Menurutnya, pemuda Mojokerto lebih suka organisasi yang ada unsur kreativitas dan terbaru.
 
"Banyak generasi muda Mojokerto yang jadi youtuber dan selebgram. Mereka dapat uang dari sana. Anak-anak kecil saat ini cita-citanya banyak yang ingin jadi youtuber. Kita fasilitasi dengan pelatihan dan konten dakwah ala Nahdlatul Ulama," tandas Khumaidi.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin