Demak, NU Online
Sesepuh ahli waris Kanjeng Sunan Kalijaga Kadilangu Demak, Raden HM Cahyo Imam Santoso berharap hasil bahtsul masail bisa menjadi pegangan umat.
“Saya berharap hasil bahtsul masail ini benar-benar bermanfaat untuk umat, khususnya bagi Jawa Tengah, umumnya bagi umat islam di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Hal itu disampaikan saat dirinya memberikan sambutan perwakilan tuan rumah dalam acara bahtsul masail yang digelar oleh Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah di Komplek Makam Sunan Kalijaga Kadilangu, Demak, Jawa Tengah, Senin (8/7).
Dirinya juga menyinggung agar kegiatan bahtsul masail yang rutin diselenggarakan tidak hanya menjadi seremonial belaka, namun juga menghasilkan keputusan yang bisa menjadi pegangan hidup, khususnya bagi nahdliyin.
“Bukan sekadar kita adakan kegiatan rutin bahtsul masail ini hanya untuk simbol-simbol kegiatan NU, tapi juga betul-betul menghasilkan keputusan diskusi yang bisa menjadikan pegangan hidup, khususnya keluarga besar Nahdlatul Ulama dan seluruh umat Islam,” tegasnya.
“Inilah hasil bahtsul masail Nahdlatul Ulama Jawa Tengah, harus di-share, dibagikan,” tambahnya.
Dikatakan, perkembangan politik yang begitu dahsyat dan cepat hendaknya tidak membuat terpengaruh, khususnya bagi yang hadir. “Oleh karena itu, kita masing-masing harus terus berjuang dalam mempertahankan ini. Jangan terpengaruh dengan perkembangan politik. Karena perkembangan politik ini dahsyat dan cepat sekali,” tukasnya.
Rais Syuriyah Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh mengajak pada pengurus maupun warga Nahdlatul Ulama untuk kembali mengingat dan mengerti pada sejarah saat munculnya Islam di Indonesia yang pertama kali di tanah Jawa yang tidak lepas dari peran Wali Songo.
Menurut Pengasuh Ponpes Al-Itqon Bugen Tlogosari Semarang tersebut penting bagi mereka kembali pada sejarah dikarenakan memahami sejarah akan mengerti hikmah kehidupan dan jasa para pendahulunya termasuk Sunan Kalijaga sebagai bagian Wali Songo.
“Di tradisi NU saat ada masalah saja yang belum bisa diselesaikan atau ketika musyawarah kandas, sowan ke Sunan Kalijaga untuk mohon petunjuk. Maka tepat jika bahtsul masail ini diselenggarakan di Kadilangu,” tegas Gus Ubed. (Hanan/Muiz)