Warta

Sebagian Kalangan Muda NU Inginkan Muktamar Tetap Digelar 2009

Selasa, 16 Juni 2009 | 04:01 WIB

Jakarta, NU Online
Sekelompok anak muda yang menamakan dirinya Barisan Muda Nahdhlatul Ulama (BMNU) meminta agar pelaksanaan muktamar NU tetap digelar sesuai jadual, yaitu pada akhir tahun 2009, tidak diundur pada 2010

"BMNU minta agar Muktamar NU ke-32 yang akan digelar di Makassar tetap dilaksanakan 2009 sesuai dengan putusan Muktamar NU ke-31 di Boyolali, Solo," kata Koordinator BMNU Maksum Zubeir di Jakarta, Senin.<>

Menurut Maksum, pengunduran jadwal muktamar NU ke-32 menjadi 2010 melanggar putusan muktamar ke-31. Karena itu, Maksum menduga pengunduran jadwal tersebut berkaitan dengan suasana pemilu presiden 2009.

"Inilah yang kita khawatirkan elit PBNU terpengaruh dengan suasana pemilu presiden dan NU bisa terjebak dalam suasana dukung mendukung capres," tambahnya.

Lebih jauh kata Maksum, putusan muktamar tidak bisa serta merta diubah begitu saja, harus melalui mekamisme muktamar pula. "Pengunduran jadwal itu bisa dianggap melanggar AD/ART, ini bisa fatal akibatnya," jelasnya.

Penyelenggaraan Muktamar NU ke-32 jika sesuai dengan jadual seharusnya diselenggarakan pada bulan November 2009, jika mengacu pada muktamar ke-31 yang diselenggarakan pada bulan yang sama tahun 2004 lalu.

Masalah penetapan waktu ini menjadi pembicaraan yang cukup seru saat rapat harian syuriah-tanfidziyah yang membahas mengenai rencana muktamar pada November 2008 lalu. Sebenarnya terdapat keinginan kuat agar muktamar ini tidak mundur, tetapi pada bulan November 2009 masih dalam bulan haji, ditakutkan banyak pengurus NU yang tidak bisa mengikuti gawe besar ini.

“Kan tidak pantas NU menyelenggarakan muktamar sementara para pengurus dan kiainya sedang berhaji,” kata salah seorang pengurus syuriyah.

Jika acara tersebut dimajukan tanggal dan bulannya, situasi politik nasional yang sedang dalam rangkaian pemilihan presiden menyebabkan acara yang seharusnya untuk membahas program kerja lima tahun ke depan bisa lebih bermuatan politik.

KH Hasyim Muzadi sebenarnya berharap agar acara ini tidak melewati Desember 2009 karena secara psikologis, pergantian tahun dipersepsikan muktamar mundur satu tahun.

Persoalan lain muncul karena pada akhir tahun, biasanya tiket pesawat sangat mahal sehingga dikhawatirkan memberatkan pada muktamirin yang berasal dari seluruh Indonesia, apalagi muktamar direncanakan di luar Jawa dengan pilihan Makassar dan Batam.

Akhirnya disepakati muktamar akan diselenggarakan pada pertengahan Januari 2010 dengan pertimbangan situasi politik nasional sudah tenang, rangkaian haji sudah selesai dan biaya transportasi sudah turun.

“Kita akan mensosialisasikan persoalan ini ke cabang-cabang agar tidak dianggap berusaha mengundurkan jadual muktamar,” kata KH Sadid Djauhari, rais syuriyah PBNU asal Jember Jawa Timur. (mkf/ant)


Terkait