Warta

PMII Serukan Anti Politik Uang

Selasa, 31 Maret 2009 | 07:49 WIB

Banyuwangi, NU Online
Puluhan aktivis Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi, kemarin (30/3) menggelar aksi di simpang lima. Mereka menyerukan para caleg agar tidak menggunakan money politics (politik uang) dalam Pemilu 9 April 2009.

Sebelum melakukan orasi di simpang lima, mereka melakukan aksi longmarch dari kampus Univesitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi. Sepanjang jalan, mereka meneriakkan yel-yel anti politik uang. Sepanjang jalan mereka juga membawa sejumlah poster menolak money politics. Isi poster itu, antara lain, "Money politics haram dan menyesatkan dan "Hilangkan manipulasi dari kita".<>

Setibanya di simpang lima, mereka langsung berorasi. Dalam orasinya, para mahasiswa itu meminta masyarakat tidak memilih caleg yang memberikan uang. "Ambil uangnya, tapi jangan pilih. Pilihlah caleg sesuai hati nurani," teriak beberapa aktivis.

Menurut mereka, gerakan politik uang hanya akan melanggengkan praktek korupsi di lingkungan pemerintahan. Sebab, setelah terpilih mereka akan berusaha keras mengembalikan uang dengan menghalalkan segala cara. Salah satunya lewat praktek korupsi uang rakyat.

Koordinator Lapangan (Korlap) Abd. Mukit mengatakan, praktik money politics akan merusak tatanan demokrasi. Kalau para elite politik masih membiarkan praktik politik uang dalam Pemilu 2009, sama saja dengan merusak tatanan demokrasi yang dilahirkan reformasi tahun 1998. Mukit menyerukan, agar para elite partai tidak membiarkan kadernya menggunakan politik uang, untuk meraih simpati masyarakat. "Hentikan politik uang saat ini juga!," serunya.

Puas berorasi di simpang lima, para mahasiswa kembali melakukan aksi longmarch menuju kampus Untag. Selama perjalanan, mereka terus meneriakkan yel-yel antipolitik uang hingga tiba di kampus Jalan Adi Sucipto itu. "Sekali lagi, hentikan politik uang dan jangan pilih caleg yang menggunakan politik uang!," teriak Mukit dalam orasinya. (JP)


Terkait