Warta

Menakertrans Tunaikan Janji Pada Rakyat Aceh

Jumat, 17 Oktober 2003 | 14:17 WIB

Jakarta, NU.Online
Menakertrans Jacob Nuwawea memenuhi janjinya untuk membangun rumah, mushola, klinik kesehatan kepada pesantren EUMPE AWE di Aceh besar dan menyerahkan 275 ekor sapi, tiga unit tranktor tangan dan tiga unit penggiling padi.

Menakertrans, Jacob Nuwawea pada acara penyerahan bantuan itu di pesantren EUMPE AWE di Nangroe Aceh Darusalam (NAD), Jumat, mengatakan kedatangannya kali ini untuk memenuhi janji yang diucapkannya satu tahun lalu. Diperlukan waktu satu tahun agar proposal bantuan tersebut bisa terwujud terutama pembangunan perumahan, mushola dan klinik, katanya.

<>

Pada kesempatan itu, dia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) atas bantuannya membangun perumahan bagi pengungsi dan kaum duafa yang ditampung di pesantren yang dipimpin oleh Letjen (Purn) Tamlicha Ali. Pemerintah UEA memberikan bantuan 26 unit rumah kopel untuk 52 KK, satu unit mushola dan satu unit klinik kesehatan.

Secara simbolis Pemerintah UEA sudah menyerahkan kompleks perumahan itu kepada pemerintah pada 17 Juni 2003, dan Jumat ini Depnaker secara resmi menyerahkannya ke pondok pesantren itu untuk selanjutnya diserahkan kepada keluarga kaum pengungsi dan duafa.

Penyerahan bantuan tersebut disaksikan oleh Gubernur NAD Abdullah Puteh, Bupati Aceh besar dan Tamlicha Ali serta masyarakat sekitarnya. Para penghuni juga diberi lahan pekarangan seluas 0,015 hektare dan lahan usaha seluas 0,50 hektare tiap kepala keluarga. "Untuk itu saya berpesan agar memelihara rumah yang mereka miliki dan memanfaatkan lahan sebaik-baiknya," kata Jacob.

Pada kesempatan itu, para kepala keluarga juga mendapat bantuan Rp25 juta dari Dyah Paramawartiningsih (Dirjen mobilitas penduduk), Rp10 juta dari Karimun (anggota DPRD NAD) dan Rp5 juta dari Burhan (Pengurus DPC PDIP) Banda Aceh.

Jacob juga menyerahkan secara simbolis 275 ekor sapi kepada masyarakat transmigran Jantho Aceh Besar yang berasal dari Depnaker dan berharap sapi itu dipelihara dan berkembang biak. "Saya akan sangat kecewa kalau sapi bantuan ini mati karena kurang pemeliharaan atau sengaja dipotong atau dijual untuk kepentingan sesaat," katanya. Dia juga menyerahkan tiga unit traktor tangan dan tiga unit pengiling padi.

Gubernur NAD Abdulah Puteh dalam kesempatan itu juga menyatakan akan membantu pengembangan industri perumahan bagi keluarga miskin di pesantren tersebut, antara lain pengembangan kerajinan pembuatan tempe, tahu atau kerajinan tangan lainnya. Kegiatan itu dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari warga tersebut. setelah penyerahan bantuan Jacob dan Gubernur beserta rombongan meninjau perumahan yang berada di dekat lokasi acara. Rumah tersebut hanya memiliki dua ruangan, yakni ruang keluarga dan kamar tidur dan di bagian belakang terdapat dapur dan kamar mandi. Menurut Gubernur NAD, rumah itu relatif mewah bagi para pengungsi dan secara bergurau dikatakannya seteleh menempati rumah itu mereka tidak pantas lagi disebut kaum duafa (Cih)


Terkait