Warta

Krisis Kepribadian Pemimpin Patut Dipertanyakan

Sabtu, 10 Oktober 2009 | 04:09 WIB

Kota Tegal, NU Online
Anggapan terjadinya krisis kepemimpinan di era sekarang, sebenarnya keliru. Sebab, yang terjadi sesungguhnya boleh dikata hanyalah terjadi krisis kepribadian pemimpin. Pemimpin tidak lagi mengindahkan berbagai tabiat keliru sehingga kepemimpinannya terasa hambar.

“Titahnya yang bertolak belakang antara perkataan dan perbuatan menjadikan pemimpin lemah dan terabaikan,” ungkap Wakil Ketua PCNU Kota Tegal H dr Muslih saat menyampaikan sambutan dalam rangka Latihan Kepemimpinan anggota Ikatan Pelajar NU Brebes, Tegal dan Slawi (Bregas) di Gedung NU Kota Tegal jalan Wisanggeni Jumat (9/11) sore.<>

Menurut Muslih, tubuh kita perlu dipimpin sehingga tidak bergerak sendiri-sendiri semaunya. “Jangan sampai tangan kita dibiarkan liar dengan mengambil bukan milik kita akibat tidak bisa memimpin nafsu. Mendzolimi diri sendiri bagian dari krisis kepribadian pemimpin,” tuturnya.

Pemimpin yang berkualitas, lanjutnya, bisa terwujud bila dalam memanaje mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya. Namun, untuk bisa memenuhinya diperlukan pelatihan yang terus menerus dan pengalaman yang jitu dengan lebih mengedepankan pada konsep-konsep nurani alias kepribadian yang bersih.
“Kalau kepribadiannya sudah tercipta, maka tidak ada alasan untuk tidak berhasil dalam memimpin. Artinya, niatan awalnya hal lillahi taala,” sambungnya.

Niat itu bagaikan air dan selalu mencari celah-celah menuju tempat yang lebih rendah agar bisa mengalir. “Nah, bila air yang dari atas saja sudah kotor (niat yang kotor,red) maka akan mengalir kotor terus sampai ke bawah,” tandasnya.

Sementara Koordinator Eks Karesidenan IPNU PW Jateng Nurkholis mengharapkan digelarnya Latihan Kepemimpinan ini bisa mendapatkan pemimpin masa depan. Bukan berarti dengan latihan kepemimpinan diajak untuk rebutan jadi pemimpin. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan maka akan tercetak kader NU yang militan dan bermanfaat bagi seluruh alam.

Kholis kwatir, bila IPNU-IPPNU yang dikatakan besar akan menjadi semacam dinosaurus. “Nasib IPNU-IPPNU jangan sampai seperti dinosaurus. Besar, gagah perkasa tapi kemudian kalah dan punah akibat tidak mampu beradaptasi,” terangnya.

Ketua Panitia Penyelenggara kegiatan Isa Ansori melaporkan, kegiatan Latihan Kepemimpinan dari tiga daerah yang meliputi Brebes, Tegal dan Slawi (Bregas) ini diikuti 32 IPNU dan 25 IPPNU. Kegiatan akan berlangsung hingga 11 Oktober endatang. Adapun para nara sumber selain tiga kepala daerah setempat juga dari pimpinan pusat dan pimpinan wilayah IPNU-IPPNU. (was)


Terkait