Jakarta, NU Online
Pemerintah akan segera mengganti komisaris PT Pertamina (persero) yang dinilai tidak pernah aktif lagi. Pergantian komisaris itu akan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan yang akan diselenggarakan pada 31 Januari.
Seperti diketahui, saat ini ada lima komisaris Pertamina yaitu, Laksamana Sukardi (Komisaris Utama), Roes Aryawijaya, Iin Arifin Tahyan, Syafruddin Temenggung, dan Ansyari Ritonga.
<>Laksamana sebagai Komisaris Utama mengaku sudah mengundurkan diri pada beberapa bulan yang lalu, karena merasa sudah tidak bisa efektif lagi mengawasi Pertamina. Dengan mundurnya Laksamana, saat ini tinggal empat orang yang menduduki jabatan komisaris Pertamina.
Berdasarkan pengamatan NU Online, tinggal satu orang komisaris yang masih aktif melakukan pengawasan terhadap kinerja perusahaan, yaitu Roes Aryawijaya yang masih aktif menjalankan tugasnya sebagai komisaris Pertamina. Sebagai deputi menteri BUMN bidang usaha strategis, pertambangan dan telekomunikasi, maka Pertamina berada langsung di bawah tanggung jawab Roes.
Saat dikonfirmasi, Roes Aryawijaya mengaku belum mengetahui rencana pergantian komisaris Pertamina dan juga mengaku tidak tahu rencana rapat umum pemegang saham Pertamina tersebut. “Saya tidak tahu,” kata Roes pada kesempatan terpisah. (Dul)