Warta

Kaum Muda Tak Ingin Kehilangan Tempat dalam Pertanian

Jumat, 17 Oktober 2008 | 23:37 WIB

Maputo, NU Online
Sekitar sepertiga dari total 600 delegasi petani seluruh dunia dalam konferensi kelima La Via Campesina mengadakan pertemuan selama dua hari berturut-turut. Mereka membicarakan masa depan sumber-sumber agraria, peran kaum muda dalam organisasi, analisis konteks internasional dalam perspektif kaum muda, pertukaran pengalaman dan kerja-kerja aliansi.

Morgan Ody, kaum muda dari Organisasi Petani di Eropa (CPE) menyatakan kaum muda tidak ingin kehilangan tempat dalam pertanian. “Produksi kapitalisme telah merasuk hingga ke pedesaan di seluruh dunia,” katanya dalam konferensi, Jum’at (17/10), bertempat di Maputo, Mozambik, Afrika.<>

Morgan menyatakan, dalam satu detik Eropa bisa kehilangan rata-rata 5 petani. Kesulitan ini membuat keluarga tani, dan bahkan kaum muda yang ingin menjadi petani, tidak bisa mengembangkan kehidupannya.

Achmad Ya'kub, delegasi kaum muda Serikat Petani Indonesia (SPI) mengatakan, organisasinya telah memberikan prioritas bagi kaum muda dalam berbagai aktivitas dan juga dalam kepengurusan organisasi. Diawali dengan pendidikan perkenalan dan pelatihan kader.

”Kaum muda, mereka yang lahir pada era 1980-an dan 1990-an enggan untuk bekerja di sektor pertanian. Ini merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi organisasi tani di Indonesia,” katanya.

Slogan yang dipilih dalam konferensi kaum muda petani itu adalah Maputogether, menunjukkan semangat kebersamaan dan keceriaan kaum muda yang berkumpul di tengah-tengah Konferensi Kelima La Via Campesina.

Menurut sidang kaum muda, Maputogether berasal dari dua kata: Maputo, ibukota Mozambik tempat Kongres Kelima La Via Campesina diadakan, dan together, bahasa Inggris yang artinya bersama.

Beberapa diskusi penting dalam sidang kaum muda adalah pembahasan mengenai bagaimana kapitalisme mempengaruhi kehidupan kaum muda di pedesaan, pelatihan politik, isu agroekologi, aliansi, dan akses tanah untuk kaum muda.

Metodologi yang diambil dengan semangat Maputogether sangat kreatif, dengan konsep bercerita, ekspresi di kain atau kertas, pertemuan-pertemuan di lapangan terbuka, serta pendekatan kebudayaan—dengan semangat kaum muda.

Hari Pangan Sedunia diperingati pada 16 Oktober 2008. Seperti diberitakan sebelumnya, bersamaan dengan peringatan itu sekitar 600 delegasi petani dan organisasi tani dari seluruh dunia berkumpul dalam Konferensi Kelima La Via Campesina atau organisasi pertanian sedunia di Maputo, Mozambik, Afrika, selama sepekan. (mdz/nam)


Terkait