Jakarta, NU.Online
Sekretaris jenderal PBB, Kofi Annan, memberikan peringatan kepada para pemimpin Muslim mengenai sikap permusuhan yang semakin meningkat antara Islam dengan Barat.
Dalam pesan pada pembukaan KTT Organisasi Konperensi Islam atau OKI di Malaysia, Annan mengatakan kecenderungan itu jelek, berbahaya dan salah, dan bahwa dogma ekstrimis mendapat tempat yang terlalu banyak serta mengancam keamanan global. Ia mengatakan pemerintah Barat harus mengumandangkan pesan mengenai rasa hormat terhadap kebebasan dengan tindakan untuk mempromosikan pembangunan termasuk sistim perdagangan yang lebih adil. Tetapi negara-negara Islam juga harus memainkan peran mengenai kurangnya demokrasi dan hak-hak bagi wanita.
<>Kekerasan Kontra Produktif
Sementara itu Perdana Menteri Malaysia Dokter Mahathir Muhammad berbicara sebagai ketua sidang, mengecam serangan oleh kelompok-kelompok teroris, dengan menyebutnya sebagai kontra-produktif. Dr Mahathir mendesak negara-negara Muslim agar bersatu dan mengatur perjuangan mereka untuk melawan musuh bersama mereka.
Dia menggambarkan adanya sebuah dunia Islam yang terluka dan ketakutan yang berperang melawan dirinya sendiri dan dikuasai oleh musuh-musuhnya. Dia berbicara panjang lebar, - mengeluarkan seruan yang tertata untuk meningkatkan persenjataan, sekaligus mendesak kaum Muslim untuk mempelajari ilmu pengetahuan seperti para nenek-moyang mereka pun pernah menguasai ilmu-ilmu Yunani, kemudian juga menuntut agar orang-orang Muslim belajar membuat sendiri pesawat tempur, tank-tank dan roket-roket sendiri.
Dia juga berbicara tentang kesia-siaan terorisme dan keputus-asaan perlawanan bersenjata orang Palestina, tetapi menuntut agar kaum Muslim bersatu untuk menggalang satu kesatuan yang lebih besar, sehingga bisa mengembangkan sebuah strategi dan rencana untuk melakukan serangan balik.
Sasaran mereka adalah kaum Yahudi.
Mahathir melihat adanya sebuah konspirasi Yahudi internasional, yang melalui demokrasi, sosialisme dan hak asasi manusia bisa menguasai dunia, namun seruan kesetiakawanan itu diarahkannya kepada sebuah konferensi yang sudah terpecah dalam masalah Irak dan keinginan negara-negara Islam untuk memulai pembangunan kembali Irak sementara bantuan yang ditawarkan tidaklah banyak.
Perdana Menteri Malaysia yang dalam waktu dua pekan lagi akan mundur itu, kini diharapkan mengambil peran sebagai tokoh yang memperjuangkan negara-negara Muslim dan berkembang, seperti sebelumnya. KTT ini belum banyak menawarkan tindakan, sehingga menampakkan bahwa langkah ke depannya masih akan sulit.
Putin Isyaratkan Rusia masuk OKI
Di tempat yang sama Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya pada sidang KTT Organisasi Konferensi Islam (OKI) ke-10 di Putrajaya, Malaysia, Kamis, memberi isyarat keinginan negaranya menjadi anggota OKI. "Partisipasi Rusia di sini bukan hanya memperkaya khazanah organisasi ini, namun juga membawa kemugkinan untuk terlibat didalamnya," kata Putin yang hadir di Malaysia sebagai tamu khusus penyelenggara KTT OKI.
Putin menjelaskan bahwa di Rusia terdapat masyarakat Muslim dalam jumlah besar. Masyakarat Muslim di Rusia ini, katanya, tentunya tidak lepas komunitas Muslim di dunia.
"Saya juga perlu mengingatkan bahwa dekade terakhir ini adalah era kebangkitan kembali kehidupan kaum Muslim di Rusia, setelah sebelumnya terbentur oleh larangan pengembangan agama," kata Putin. Kini, ujar Putin, pemerintah Rusia telah membangun lebih dari 100 madrasah dan institusi Islam. "Jika pada 1991 ada 870 mesjid di Rusia, hari ini sudah ada lebih dari 7000 mesjid," tambanya.
Putin juga mengucapkan terima kasih kepada negara-negara OKI yang telah membantu masyarakat Muslim Rusia membangun fasilitas-fasilitas tersebut, termasuk membantu pengorganisasian jemaah haji dan pendidikan (BBC/ANt/Cih)