Pacitan, NU Online
Ribuan orang terdiri dari santri, alumni dan masyarakat menghadiri puncak peringatan haul ke-17 salah satu pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan, Jawa Timur yaitu Almahgfurlah KH Habib Dimyathi.
<>
Untuk diketahui, almagfurlah KH Habib Dimyathi semasa hidup dikenal sebagai kiai yang sederhana dan memasyarakat. Dalam keseharianya, ia sangat dekat dengan para santri. Tak heran bila para santrinya banyak yang menjadi kiai dan tokoh nasional.

KH Habib yang merupakan putra Simbah KH Dimyathi Abdulloh yang memiliki peran sangat besar dalam membesarkan Pondok Tremas hingga dapat berkembang seperti sekarang ini.

Haul pada Jumat (16/01) tersebut sekaligus mempperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan rangkaian acara: semaan Al-Qur'an bil ghoib oleh para santri, ziarah ke makam masyayikh di maqbaroh Gunung Lembu dan pembacaan tahlil akbar bersama santri, alumni dan masyarakat, dan pengajian.

Pada pengajian, panitia mengundang KH Nurhidayatulloh Dawami dari Blitar, Jawa Timur. Dalam ceramahnya, ia menjelaskan bahwa di kalangan santri, kegiatan maulid menjadi agenda rutin yang selalu dinantikan.

“Peringatan Maulid Nabi yang diperingati oleh seluruh kaum muslimin di seluruh dunia mempunyai arti yang sangat mendalam. Memperingati hari kelahiran Nabi bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa Nabi Muhammad SAW sejatinya masih hidup di tengah-tengah kita” ungkapnya.

Perayaan Maulid Nabi, lanjutnya, adalah sebentuk rasa cinta umat muslim atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ia adalah seorang utusan yang sangat mulia seperti ahlaknya yang penyayang kepada sesama.

Selain pengajian akbar, rangkaian kegiatan Haul dan Haflah Maulid juga diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya Turnamen Bola Volly se-Pacitan, Lomba Praktik Ibadah, Lomba Exspo Hasta Karya Santri, Lomba Pencak Silat, Drama Islami dan Tradisi Ngipa. (Zaenal Faizin/Abdullah Alawi)

 

Keterangan gambar: KH Habib Dimyathi bersama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)