Nasional

Prof Maksum: Mari Kembangkan Fiqih Pertanian

Kamis, 28 Maret 2013 | 03:02 WIB

Yogyakarta, NU Online
Persoalan pertanian menjadi lahan garapan warga NU yang sangat utama. Hampir semua warga NU berada di desa dan pekerjaan utamanya adalah bertani.<>

Sudah seharusnya sejak mengaji di pesantren atau majlis ta’lim sudah mendapatkan bekal fiqih pertanian, sehingga ketika pulang ke kampung bisa bangga menjadi petani dan punya semangat mengembangkan pertanian.

Demikian disampaikan Prof  Dr Mochammad Maksoem, Ketua PBNU, dalam halaqoh agraria Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PWNU “Mewujudkan Tata Kelola Agraria Indonesia yang Berkeadilan dan Maslahah di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Rabu (27/03). 

“Warga NU harus bangga menjadi petani. Dalam kitab fiqih, sudah banyak penjelasan tentang fiqih pertanian. Ayo kita kembangkan. Kaum santri muda harus semangat. Kita wujudkan ini dengan sungguh-sungguh,” tegasnya. 

Prof Maksum juga menjelaskan bahwa KH Hasyim Asy’ari sudah memberikan spirit pembelaan terhadap kaum petani. Beliau pernah mendirikan koperasi, jauh lebih dahulu dari para Bung Hatta. Maka dari itu, lanjut Prof Maksum, sudah saatnya kaum santri memperjuangkan nasi kaum petani. 

“Mari wujudkan semangat kaum santri yang terus berjuang melanjutkan perjuangan para pendiri,” lanjutnya. 



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Rokhim Bangkit


Terkait