Mataram, NU Online
Memasuki masa rehabilitas usai gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengundang empati khususnya para relawan dan dermawan. Mereka saling membantu warga, termasuk mendirikan sekolah darurat.
Hal ini seperti dilakukan koordinator lapangan tim NU Peduli, Yek Agif Al-Qadri di Desa Malaka Kecamatan Pemenang Lombok Utara . Bersama relawan lain, ia menyapa anak-anak di sejumlah pengungsian lewat sekolah darurat.
"Anak-anak harus diberi semangat menghadapi masa rehabilitasi ini, karena mereka akan merasakan yang berbeda di saat masa tanggap darurat," ujar Agif, sapan akrabnya di Posko Utama NU Peduli, jalan Pendidikan Nomor 6 Kota Mataram , Jumat (31/8) malam.
Karena itu, ia turun ke lapangan dalam rangka mendata dan melihat di mana lokasi yang bisa dijadikan tempat sekolah darurat. Hal tersebut berlaku bagi semua tingkatan sekolah maupun madrasah yang ada di Lombok.
Dia juga akan memulai pemasangan tenda sekolah darurat yang ada di Desa Malaka, Lombok Utara.
Sekolah darurat yang terbuat dari tenda peleton tersebut masing-masing lokal akan memuat setidaknya 30 siswa dengan target berjumlah lima lokal di tiap titik.
"Insyaallah ini yang sedang kita fokuskan di NU Peduli Lombok," tandas Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama atau LPBI NU NTB ini. (Hadi/Ibnu Nawawi)