Nasional

Menpora Kukuhkan Laskar Pemuda Masjid Antiradikalisme

Sabtu, 2 Juni 2018 | 14:30 WIB

Surabaya, NU Online
Ribuan pemuda dan remaja masjid menyaksikan pengukuhan Laskar Pemuda Masjid Antiradikalisme oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI. “Dengan dikukuhkan laskar pemuda masjid antiradikalisme kita harus aktif mendukung gerakan yang dimotori oleh generasi muda ini,” kata H Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olahraga RI pada acara seminar remaja muslim yang digelar Remaja masjid Al-Akbar Surabaya, Sabtu (2/6).

Dengan seperti itu pemuda dan remaja masjid harus menjadikan radikalisme musuh bersama bangsa ini. Pemuda harus mempelopori gerakan antiradikalisme kalau tidak maka akan menjadi bom waktu bagi bangsa ini. “Kami dari Kementerian Pemuda dan Olahraga akan terus mendukung gerakan ini, apalagi gerakan ini muncul dari aktivis masjid,” kata Imam Nahrawi.

Tugas laskar pemuda masjid antiradikalisme saat ini menjaga masjid atau tempat ibadah dari gerakan radikalisme. Sudah menjadi rahasia umum bahwa bibit radikalisme mudah tumbuh subur di masjid. 

“Maka dari itu laskar pemuda masjid ini harus melahirkan para dai, para pemimpin dan para kiai, untuk itu syiarnya harus diperluas lagi, sehingga umat betul-betul dalam keadaan damai, tenang dan tentram,” pinta menteri yang menerima gelar Doktor Honoris Causa dari UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Untuk itu, para pelajar dan mahasiswa jangan pernah lari dan menjadikan masjid basis dakwah, sosial, ekonomi dan bahkan olahraga. Jangan jadikan masjid sebagai cikal bakal lahirnya radikalisme. “Saya berharap teman-teman harus cinta masjid. Jadilah takmir di sana, muadzin, imam dan yang terpenting jadikan masjid sebagai gerakan cinta tanah air,” pesan Imam Nahrawi.

Para pelajar, pemuda dan remaja masjid berkomitmen besar untuk membersihkan benih-benih radikalisme di masjid. Remas Al Akbar mengajak para OKP pelajar mulai dari IPNU-IPPNU, IPM dan PII untuk memerangi radikalisme di masjid atau di sekolah. 

“Gerakan ini muncul setelah teristiwa pengeboman mengatasnamakan Islam secara beruntut di Jakarta, Surabaya, Sidoarjo dan Pekanbaru Riau, dan para pelakunya masih berusia remaja dan masih duduk di bangku sekolah,” kata A Ainun Najib Ketua Remas Al Akbar Surabaya. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)


Terkait