Banyumas, NU Online
Melalui pemilihan pada Konferensi Cabang (Konfercab) yang digelar Sabtu malam (22/9) di Pesantren Al Falah, Sidamulih, Rawalo, Banyumas, KH Ahmad Maulana Hasan, yang akrab dipanggil Gus Hasan, terpilih menjadi Ketua Tanfidziyah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas periode 2012-2016. Gus Hasan menggantikan KH Taefur Arofat.<>
Gus Hasan menjadi bakal calon yang paling memenuhi syarat dan memperoleh 18 dukungan suara dari 27 Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang ada di Banyumas. Sementara KH Mughni Labib mendapatkan 5 suara dan masing-masing 1 suara untuk Imam Durori, Agus Cholid, Nurul Anwar dan Rokib. Karena tingginya perolehan suara itu, Gus Hasan terpilih secara aklamasi, untuk memimpin NU Banyumas.
Sebenarnya, selain Gus Hasan sejumlah nama juga santer terdengar bakal punya kans besar meraih dukungan adalah KH Ahmad Lutfi Hamidi (Ketua STAIN Purwokerto), KH Mughni Labib, KH Rokib dan Munir Sarbini. Namun sampai rapat pleno ke-4 Konfercab NU Banyumas ternyata nama yang muncul hanya Gus Hasan dan KH Mughni Labib.
Terpilihnya Gus Hasan, tokoh pesantren asal Jatilawang, Banyumas itu, mengisyaratkan kepengurusan NU Banyumas keembali ke pangkuan tokoh pesantren, setelah dua periode sebelumnya pimpinan NU Banyumas dipegang oleh akademisi dan birokrat.
Sejumlah sumber di NU Banyumas mengungkapkan, kembalinya kepemimpinan NU Banyumas ke tangan tokoh pesantren sebenarnya sudah mulai terasa sejak Konfercab di Pasir 2002 silam.
Meskipun tokoh KH Ahbib saat itu gagal meraih kursi ketua. Pada Konfercan 2007 di Wangon, muncul lagi Gus Khayatul Maqi (Pengasuh Pondok Pesantren Al- Falah, Cikembulan Pekuncen), namun ia pun gagal memenangkan pamilihan. Sejak itu kepemimpinan dua periode dipegang KH Taefur Arofat, yang selain sebagau kader NU, dia juga dikenal sebagai birokrat dan profesional.
Sekretaris panitia Konfercab Ahmad Rofik, Ahad (23/9) mengungkapkan, saat ini bukan saatnya mendikotomikan antara NU pesantren, profesioanal atau birokrat.
“Tidak dipungkiri, memang NU lahir dari pesantren. Tetapi banyak juga akademisi, birokrat dan kalangan profesional yang beramaliah NU. Banyak juga pemikir muda yang lebih liberal di kalangan NU. Tetapi, itu justru menjadi kekuatan yang saling melengkapi di NU Banyumas,” kata Rofik, yang sebelumnya menjabat Sekretaris PCNU Banyumas.
Rofik berharap, kepengurusan NU Banyumas mendatang akan mampu membangun sinergi atas berbagai kekuatan yang ada di NU Banyumas.
“Karena banyak sekali kader NU yang sekarang menduduki posisi strategis di Banyumas. Mulai dari akademisi, birokrat dan kalangan profesional seperi dokter, praktisi hukum dan wartawan yang berbasis ideologi NU. Sehingga jika kekuatan multi ini bisa disinergikan, akan menjadi nilai lebih bagi NU Banyumas ke depan,” tambah Rofik.
Sementara itu untuk jabatan Rais Syuriyah PCNU Banyumas dipegang oleh KH Imam Munchasir dari Sokaraja. Ia terpilih secara aklamasi setelah KH Charirie Sofa menyatakan mengundurkan diri menjadi bakal calon. Dalam pemilihan bakal calon Rais Syuriyah, KH Imam Munchasir mendapatkan 17 suara, KH Charirie Sofa 8 suara, disusul KH Ahbib Lutfi dan KH Attabik Zuhdi yang masing-masing mendapatkan 1 suara
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Amin Nurrochman