Internasional

Lagi, Bom Bunuh Diri di Masjid Nigeria Tewaskan Banyak Orang

Kamis, 4 Januari 2018 | 16:00 WIB

Lagi, Bom Bunuh Diri di Masjid Nigeria Tewaskan Banyak Orang

(foto: AFP)

Gomboru, NU Online
Bom bunuh diri di salah satu masjid di wilayah timur laut Nigeria menyebabkan setidaknya 12 orang meninggal. Kejadian tersebut tepatnya terjadi di Kota Gomburu, Negara Bagian Borno, Nigeria pada Rabu (3/1). Di wilayah itu pula, kelompok bersenjata Boko Haram beberapa kali melakukan serangan. 

Menurut saksi mata Ali Mustapha, insiden tersebut terjadi pada saat orang-orang sedang melakukan salat Subuh. 

“Saya dalam perjalanan untuk salat Subuh, kemudian saya dengar suara ledakan bom dari dalam masjid,” kata Ali sebagaimana dikutip Reuters.

Dia menuturkan, akibat ledakan itu masjid menjadi hancur dan terbakar. Setelah beberapa saat, dia dan warga lainnya datang untuk mengevakuasi. Mereka menemukan 12 mayat, termasuk satu orang pelaku bom bunuh diri.

Tidak ada yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Namun dari beberapa tanda yang ada menunjukkan bahwa model serangan tersebut merupakan ciri khas Boko Haram. Boko Haram merupakan grup jihadis yang sering menggunakan pelaku bom bunuh diri, biasanya perempuan, untuk menyerang tempat-tempat publik yang ramai seperti masjid dan pasar. 

Kelompok ini telah melancarkan serangan-serangan di Nigeria timur laut sejak 2009. Konflik yang ditimbulkan Boko Haram telah menyebabkan 20 ribu orang meninggal dan menyebabkan lebih dari dua juta orang meninggalkan tempat tinggalnya.

Meski pemerintah dan militer telah mengumumkan bahwa Boko Haram telah berhasil dikalahkan, namun nyatanya kelompok ini terus melancarkan serangan mematikan terhadap militer dan masyarakat sipil. 

Pada November, dua bom bunuh diri dengan tersangka Boko Haram menewaskan setidaknya 50 orang di sebuah masjid. Awal Desember, Boko Haram kembali melancarkan serangan bom bunuh diri di sebuah pasar dan menewaskan setidaknya 17 orang. 

Dikutip dari aljazeera, minggu lalu lebih dari 700 orang yang diculik Boko Haram berhasil melarikan diri. Mereka yang ditawan berasal dari berbagai unsur, mulai dari petani hingga nelayan beserta dengan keluarganya. (Red: Muchlishon Rochmat)


Terkait