Daerah

Spanduk dan Bendera PMII Banjar Dibakar Orang Tak Dikenal

Sabtu, 13 Desember 2014 | 02:01 WIB

Banjar, NU Online
Sekretariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis (11/12) dinihari mendadak heboh. Spanduk dan bendera yang ada di markas aktivis itu ditemukan dalam keadaan terbakar.
<>
"Kalau tidak segera ditemukan mungkin sekretariat kami bisa kebakaran," kata Wahidan, salah seorang aktivis PMII.

Informasi yang dihimpun, sekretariat yang berlokasi di Dusun Sukamaju Desa Mulya-sari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, itu dihuni oleh 8 orang aktivis. Malam itu ada tayangan pertandingan sepak bola di tv, sehingga sebagian diantara mereka ada yang belum tidur.

"Sekitar jam setengah tiga dinihari, saya mencium bau ‘hangit’ seperti benda terbakar," kata Fahrur. Ditemani sekretaris PMII Banjar, Herom Munasir yang juga masih terjaga, Fahrur memeriksa ke depan rumah. Rupanya spanduk yang dipasang di depan pintu dalam keadaan terbakar.

"Selain itu bendera yang dipasang di jendela kamar juga tampak terbakar," kata Fahrur. Segera keduanya berusaha memadamkan api. "Saya siram pakai air," ujarnya.

Menurut dia, sebelum kejadian dirinya mendengar sepeda motor matik berknalpot bising berlalu ke arah jalan utama Desa Mulyasari. Fahrur menduga pengendara motor itu adalah pelakunya. "Saat itu suasana sepi, bisa jadi motor itu yang membakar bendera dan spanduk kami," katanya.

Saat diminta tanggapannya, Wahidan mengatakan pihaknya tidak mau menduga-duga. Karena berbagai kemungkinan bisa terjadi. "Kejadian ini bisa memiliki latar belakang yang berkaitan dengan pergerakan kami atau bisa juga ada urusan pribadi anggota PMII atau hal-hal lain," kata Wahidan.

Meski begitu dia juga tak bisa memungkiri fakta bahwa kejadian itu terjadi beberapa jam setelah melakukan aksi demonstrasi yang diwarnai kericuhan. Makanya dia mengaku akan menggelar rapat internal dulu, sebelum memutuskan untuk melaporkan hal ini kepada polisi.

Waspada

Seandainya benar insiden ini dipicu oleh pergerakan yang dilakukan PMII, Wahidan mengakui tidak takut. "Takut sih tidak, tapi mungkin ke depan kami akan lebih waspada," katanya.

Dia menegaskan, insiden pembakaran itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap langkahnya dalam memantau dan mengkritisi upaya pemberantasan korupsi di Kota Banjar. "Kami sudah membentuk tim. Jadi 3 kampus yang ada di Banjar mengutus 5 perwakilannya untuk melakukan kajian dan memantau penuntasan kasus-kasus korupsi di Banjar," kata Wahidan. (Ahmad Muhafid/Mahbib)


Terkait