Daerah

Soal Hidup Sederhana, Gus Dur adalah Teladan Terbaik

Kamis, 16 Agustus 2018 | 01:30 WIB

Bondowoso, NU Online
Banyak nilai yang layak dicontoh dari almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid. Dalam hal kesederhanaan, sosok yang lebih akrab dipanggil Gus Dur tersebut menjadi panutan dan teladan.

Hal tesebut disampaikan oleh Daris Wibisono Setiawan pada malam kebangsaan di Gedung Gereja Kresten Indonesia (GKI) Jala Yos Sudarso No. 147, Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (15/8) malam.

Menurut Kordinator Gusdurian Bondowoso ini, kalau berbicara kesederhanaan Gus Dur, maka di dalamnya ada makna filosofi yang dinamakan dengan terima kasih. "Jadi itu fakta, Terima kasih itu artinya terima dan kasihkan,” katanya.

Dalam pandangan Gus Daris, banyak saksi yang mengatakan bahwa tidak terhitung orang yang datang dan memberikan sesuatu kepada Gus Dur, khususnya amplop berisi uang. "Dari seluruh pemberian itu dikumpulkan dalam sebuah kotak sederhana," ungkapnya.

Singkat cerita, suatu ketika tiba-tiba ada tamu, maka Gus Dur langsung saja memberikan amplop yang ada. “Dan  uniknya, seluruh amplop yang diterima tidak pernah satu pun diberikan kepada istrinya, Hj Shinta Nuriyah," katanya.

Dalam cerita berbeda dikemukakan Rahman Susino bahwa ada orang berkebangsaan Jerman. Saat berada di istana bertanya karena dilihat banyak tumpukan kardus. “Ini buat apa kok banyak tumpukan kardus?” katanya. Kala itu langsung dijawab sang asisten bahwa kardus yang ada merupakan sejumlah baju yang akan digunakan Gus Dur saat ke luar negeri.

"Itulah salah satu nilai kemanusiaan Gus Dur yakni kesederhanaan," tandasnya. (Ade Nurwahyudi/Ibnu Nawawi).


Terkait