Daerah

Santri Hidayatul Mubtadi-en Ngunut Belajar Membuat Film

Kamis, 28 September 2017 | 03:30 WIB

Tulungagung, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-en (PPHM) Asrama Sunan Kalijaga, Ngunut Tulungagung Jawa Timur KH Muhson Hamdani mengungkapkan santri pondok pesantren ikut berkompetesi dalam penggunaan dan pemanfaatan media film, sebab sangat efektif dalam menangkal gerakan radikalis.

Hal tersebut dikemukakan Kiai Muhson saat pembukaan Pelatihan Pembuatan Film yang digelar Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU), bekerja sama dengan SMK Islam dan PPHM Asrama Sunan Kalijaga, Rabu (27/9). 

“Santri tidak hanya berkutat dalam urusan kitab kuning saja,” ujarnya.
Bagi PPHM  pembuatan film merupakan hal yang baru, dan sangat penting untuk diikuti para santri.

“Sebab saat ini salah satu kelemahan kaum santri di kalangan pesantren yaitu masih tertinggal dalam hal ekspose mengekspose konten-konten aswaja lewat media cetak maupun elektronik,” jelasnya. 

Pelatihan pembuatan film mendatangkan tiga orang mentor dari Lembaga Tumbuh Sinema Rakyat Magelang, Jawa Tengah. Diikuti 16 peserta perwakilan santri, pengurus pondok, serta Guru SMK Islam Sunan Kalijaga, pelatihan akan berlangusng hingga 1 Oktober mendatang.

“Harapan saya, meskipun kegiatan ini diadakan oleh LKNU yang bertujuan menyiapkan kader-kader muda pesantren untuk ikut aktif mensosialisikan pencegahan penyakit tuberkulosis (TB) melalui film, nantinya peserta juga dapat mengembangkan ilmunya agar dapat ikut andil dalam hal syiar Islam ala ahlussunah wal jamaah melalui media film,” ungkap kiai yang juga Direktur ASWAJA  Center Kabupaten Tulungagung tersebut.

Koordinator Pogram Kesahatan LKNU Jawa Timur untuk wilayah Kediri Raya dan Tulungagung, Nisywatus Syarifah,  menyatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut  dari program Community Empowerment of People Against Tuberculosis (CEPAT) yang digagas LKNU untuk pencegahan dan penanganan tuberkulosis. 

Sementara, Koordinator mentor dari Lembaga Tumbuh Sinema Rakyat, Aditya Wahyu Wardana menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan materi untuk pembinaan peserta. 

“Peserta akan kita berikan materi penyutradaraan, penulisan skenario hingga nantinya akan kita dampingi untuk langsung praktik membuat karya film,” kata Aditya. (Red. Kendi Setiawan)


Terkait