Nasional HAJI 2025

Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal

NU Online  Ā·  Ahad, 1 Juni 2025 | 16:00 WIB

Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal

KJRI Jeddah, Yusron B. Ambary. (Foto: MCH 2025)

Makkah, NU Online

 

Beberapa hari menjelang pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 4 Juni 2025, 3 orang yang teridentifikasi sebagai warga negara Indonesia (WNI) diamankan oleh otoritas Saudi di gurun pasir.

 

Mereka nekat ingin memasuki Makkah demi bisa ikut berhaji. Sebelum tercapai tujuannya itu, mereka tertangkap oleh aparat keamanan Arab Saudi pada 27 Mei 2025 lalu.

 

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Yusro B Ambary menjelaskan kronologi penangkapan 3 WNI tersebut. Mereka ditemukan oleh Aparat Keamanan Arab Saudi di area gurun wilayah Jumum, Makkah, dalam kondisi dehidrasi.

 

"1 WNI atas nama SM ditemukan telah meninggal dunia, sementara 2 WNI lainnya, atas nama J dan S, berhasil diselamatkan," jelas Yusron, Sabtu (31/5/2025) di Makkah, Arab Saudi.

 

KJRI mengungkapkan kronologinya. Sebelum peristiwa penemuan di gurun, almarhum SM bersama 10 WNI lain mengalami razia oleh Aparat Kemanan Arab Saudi dan diusir ke Kota Jeddah.

 

Kemudian, Almarhum SM yang tiba di Arab Saudi menggunakan visa ziarah multiple, memutuskan kembali mencoba memasuki wilayah Makkah bersama saudara J dan S dengan taksi gelap melalui area gurun pasir.Ā 

 

Dalam upayanya mencoba masuk Kota Makkah secara ilegal tersebut, ketiga WNI tiba-tiba dipaksa untuk turun di tengah gurun oleh sopir taksi karena takut tertangkap patroli Aparat Keamanan Arab Saudi.

 

Ketiga WNI tersebut kemudian ditemukan oleh patroli pesawat drone Aparat Keamanan Arab Saudi. Saat ditemukan, SM sudah dalam keadaan meninggal dunia diduga kuat akibat dehidrasi. Sementara itu, J dan S dibawa Aparat Keamanan ke rumah sakit dan setelah menjalani perawatan kembali diusir ke Kota Jeddah.

 

Saat ini jenazah almarhum SM berada di rumah sakit di Makkah dan akan dilakukan proses visum. Pemakaman bagi jenazah SM akan dilakukan setelah proses visum selesai.

 

KJRI Jeddah terus melakukan penanganan lebih lanjut terhadap jenazah SM dan telah berkoordinasi dengan keluarga almarhum SM yang berasal dari daerah Madura.Ā 

 

Yusron kembali mengimbau kepada seluruh WNI agar tidak terlibat dalam aktivitas haji non-prosedural, serta selalu mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Arab Saudi.

 

"Marilah kita bijak dalam menyikapi perintah Allah untuk berhaji, jangan sampai uang hilang, haji melayang," tandas dia.