Nganjuk, NU Online
Pimpinan (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur memanfaatkan momentum lebaran 1440 Hijriyah untuk bersafari kunjungi para ulama, kiai, dan tokoh NU di Nganjuk.
Kegiatan yang dihelat Kamis (14/6) diikuti IPNU-IPPNU tingkat cabang sebagai upaya melestarikan budaya silaturahim sekaligus memupuk kembali semangat berdakwah di kalangan pelajar.
"Alhamdulillah, safari syawal yang merupakan kegiatan rutin tahunan dapat kita laksanakan kembali tahun ini dan diikuti oleh segenap jajaran Pimpinan Cabang," kata Ketua PC IPNU Kabupaten Nganjuk Syafi'i Sulaiman.
Syafi'i mengatakan bahwa esensi kegiatan ini adalah untuk memupuk kembali semangat berdakwah dan berjuang di organisasi dengan meminta restu dan wejangan dari para ulama, kiai sepuh, tokoh masyarakat, dan alumni. "Semoga seluruh wejangan dan doa restu beliau semua dapat menjadi bekal yang membawa berkah untuk kita berjuang dalam kebaikan, khususnya berjuang di organisasi dalam satu periode mendatang," kata Syafi'i.
Menurutnya, kegiatan safari pada lebaran ini sangat penting bagi organisasi pelajar NU. Pasalnya, dirinya masih perlu banyak bimbingan,tuntunan, dan arahan dari para senior dan kiai yang telah banyak makan asam garamnya organisasi di lingkunga NU.
"Bagi kami, kegiatan safari ini bukan sekedar keliling bersilaturahim saja, akan tetapi arahan, petuah, dan bimbingan sangat kami dambakan untuk kemajuan IPNU-IPPNU d Kabupaten Nganjuk khususnya," tandasnya.
Wakil Sekretaris PC IPNU Nganjuk Ahmad Habibur Rohman menyebutkan, ada 9 tokoh yang menjadi tujuan safari syawal tersebut, yakni Rais Syuriyah PCNU Nganjuk KH Ali Sa'id Prambon, Ketua PCNU Nganjuk KH Bisri Mustofa Prambon, Ketua PC Muslimat NU Hj Sri Minarni Ahmad Muhaimin Sukomoro, KH Abdul Wahid Badrus Baron, KH Jamaludin Abdullah Kertosono, Bashori Ngajuk Kota, KH Qolyubi, Gus Halim, dan K Zainal Arifin Prambon).
Dijelaskan, kunjungan ini menjdapat sambutan hangat dari para sesepuh dan senior yang dikunjungi.Pasalnya, tradisi dan budaya silaturahim disinyalir semakin memudar seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi. Dan IPNU-IPPNU telah memberi contoh bahwa dengan berkunjung di samping bisa bertemu langsung, dirinya akan mendapatkan masukan dan wejangan yang tentu berbeda jika hanya komunikasi lewat HP.
"Kita mendapat banyak hal dengan silaturahim. Di samping berpahala, juga dapat nasehat dan wejangan yang sangat bermanfaat untuk kemajuan organisasi," jelasnya.
Momentum lebaran merupakan kesempatan emas bagi umat Islam di nusantara untuk perbanyak silaturahim ke rumah kerabat dan sanak famili untuk bermaaf-maafan (halal bi halal). Selain itu, di kalangan santri juga memiliki tradisi tersendiri, yakni safari syawal ke kediaman para kiai dan tokoh masyarakat, seperti halnya yang telah dilakukan oleh segenap pengurus PC IPNU-IPPNU Kabupaten Nganjuk. (Syarif D/Muiz)