Daerah

Ketua NU Jember: Hiduplah Berdampingan dengan Toleransi Tinggi

Kamis, 16 Agustus 2018 | 08:30 WIB

Jember, NU Online 
Ancaman  timbulnya  konflik horizontal antara pendiri Sekolah Tinggi  Dirasat Islamiyah  (STDI) Imam Syafi’i  dan warga sekitar diharapkan selesai menyusul digelarnya pertemuan antara  perwakilan kedua pihak yang bertikai di aula Kementerian Agama Kabupaten  Jember, Rabu (15/8). 

Dalam pertemuan yang difasilitasi  Kapolres  Jember, Kusworo Wibowo itu juga dhadiri antara lain oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin, Ketua MUI Cabang Jember, Halim Soebahar, dan Ketua STDI Imam Syafi’i, Muhammad Arifin.

Gus Aab, sapaan KH Abdullah Syamsul Arifin  menyambut baik pertemuan tersebut. Sehingga diharapkan ke depan tidak lagi terjadi ketegan antara STDI Imam Syafi’i dan warga sekitar.

“Kami berharap ini dapat menjadi cambuk bagi kedua belah pihak untuk hidup berdampingan dengan toleransi tinggi,” ucapnya usai pertemuan.

Menurutnya, soal perbedaan keyakinan maupu paham tidak serta merta bisa dituntaskan dalam sekejap. Sebab, sampai kiamat pun perbedaan itu tetap ada. Namun untuk menghindari terjadinya konflik, masing-masing pihak perlu menjaga agar jangan sampai lepas kendali.

“Memang soal perbedaan paham ini tidak akan selesai hingga kiamat sekalipun. Namun perlu dipahami bahwa  untuk  menjaga perdamaian, tidak boleh saling mempengaruhi paham orang lain yang sudah berpaham,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua STDI Imam Syafi’i, Muhammad Arfin memberikan  apresiasi terhadap upaya perdamaian kedua belah pihak. Ia juga menegaskan, pihaknaya siap berkomitmen untuk menjaga toleransi. (Aryudi Abdul Razaq/Ibnu Nawawi


Terkait