Jakarta, NU Online
Cendekiawan muslim Inggris, Prof Ziauddin Sardar mengemukakan bahwa umat Islam telah salah memaknai konsep jihad yang sering diterjemahkan sebagai perang suci semata.
"Pemaknaan ini sangat bertolak belakang dengan hakikat jihad itu sendiri. Bukan hanya karena konsep spiritual, intelektual, dan dimensi sosialnya yang tercerabut, tetapi jihad juga diselewengkan pengertiannya menjadi perang dengan segala bentuknya termasuk terorisme," kata Sardar, Senin
<>Saat berbicara dalam satu seminar bertema "Memikirkan Kembali Pemikiran Islam: Perspektif Seorang Pengembara Inggris" di Jakarta, Senin, Sardar mengatakan, bukan hanya jihad yang mengalami reduksi makna, kata alim, ijtihad, dan umat. Penyalahgunaan konsep-konsep islam secara sempit dan picik sesungguhnya merupakan bentuk penghianatan terhadap al qur’an dan hadist.Â
Ia mengatakan bahwa saat ini masyarakat muslim sedang dalam keadaan yang buruk dan seharusnya mulai memikirkan kembali tentang islam itu sendiri. "Islam adalah agama yang sempurna tapi seorang muslim tidaklah sempurna," kata Sardar.
Dalam Islam tidak ada yang suci kecuali Al-Qur’an, bahkan sunnah nabi pun bisa dikritisi. Syariah adalah produk pemikiran yang lahir setelah Rasul wafat.
Ia menegaskan, generasi muda perlu menafsirkan Al-Qur’an dalam kehidupan nyata dan mempertanyakan tentang Islam, jika tidak maka Islam akan menjadi tertutup dan tidak sesuai dengan kondisi kontemporer. "Sebenarnya kita memiliki konsep yang sangat bagus, namun pemahaman kita yang tidak sesuai dengan kenyataan yang membuatnya menjadi bermasalah." katanya.
Keadaan umat Islam yang terpinggirkan saat ini juga terjadi karena kualitas ulama sekarang yang tidak seperti ulama terdahulu yang mengetahui semua ilmu tidak hanya keislaman semata.
"Ulama saat ini mengacu pada imam-imam terdahulu dan kurang berani untuk mengajukan pendapatnya sendiri, ditambah lagi dengan kondisi umat yang tidak memiliki kekuatan hanya mengikuti para ulama dan tidak mau berpikir," katanya.
Seminar tersebut dihadiri kurang dari 100 orang dari berbagai kalangan mahasiswa, akademisi dan masyarakat umum. Terakhir, ia mengingatkan agar dalam mengkaji ulang pemikiran Islam harus disesuaikan dengan konteks, semangat, dan pemaknaan yang mendalam.(mkf/an)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua