Zainuddin MZ Ingatkan Nasib Janda Tua, Muslimat NU Berdayakan Janda Muda
NU Online · Kamis, 7 Juli 2011 | 12:18 WIB
Jakarta, NU Online
Masih ingat dengan pesan yang selalu disampaikan oleh Dai Sejuta Ummat, KH Zainuddin MZ untuk selalu mengingat dan memberi santunan pada janda-janda tua, Muslimat NU telah melangkah lebih jauh dengan memberdayakan janda-janda muda.
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menegaskan, banyak janda muda yang mati ditinggal suaminya dan masih menanggung banyak biaya untuk menghidupi anak-anaknya merasa bahwa dunia sudah kiamat.
<>
Dalam situasi seperti itu, Muslimat NU memberikan dukungan untuk memberdayakan potensi yang dimiliki sehingga bisa kembali bangkit menjalani kehidupan baru. Di Makassar Sulawesi Selatan, para janda muda ini diberdayakan untuk membuat seragam sekolah. Hal yang sama dilakukan di Jambi dengan melibatkan mereka pada industri pembuatan abon ikan patin.
“Pada intinya adalah, bagaimana mereka mendapatkan pendapatan untuk menutup biaya hidup mereka,” jelasnya disela-sela rapat pleno Muslimat NU di Gedung PBNU, Kamis (7/7).
Mantan menteri pemberdayaan perempuan ini menegaskan, salah satu program prioritasnya adalah memberi ketrampilan (life skill) kepada anggotanya. Dari situ mereka diharapkan mampu meningkatkan taraf hidupnya. Ini terutama diprioritaskan kepada pemuda putus sekolah dan mantan TKW agar mereka bisa
Di beberapa daerah pengirim TKI, Muslimat NU membikin sejumlah program pasca TKI agar setelah pulang dari kerja di luar negeri, mereka tidak perlu lagi kembali ke negeri orang.
Salah satu proyeknya berada di Bulukumba Sulsel. Disana, mantan TKI dan TKW diajari bordir. Mereka langsung dikirim ke Kudus dan Tasikmalaya untuk melihat proses industri ini secara keseluruhan.
“Kita tidak mengajari menjahit, tetapi membordir karena nilai tambah terbesarnya disitu. Jadi yang ikut program ini yang sudah bisa menjahit,” paparnya.
Ia mengaku prihatin dengan situasi saat ini, disatu sisi, pemerintah sudah mencanangkan industri kreatif, tetapi disisi lain, masih mengirimkan Pembantu Rumah Tangga (PRT) ke luar negeri, bukan tenaga ahli bidang kreatif.
Muslimat NU juga sudah memiliki sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK) di sejumlah daerah sebagai tempat pembelajaran. “Kita mengajari ibu-ibu catering dan manajemennya, bukan hanya memasak saja. Ini untuk mendorong mereka menjadi pengusaha,” jelasnya.
Penulis: Mukafi Niam
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua