Yenny Wahid Menikah dengan Maskawin 10 Ekor Sapi
NU Online · Kamis, 15 Oktober 2009 | 03:48 WIB
Pasangan Zannuba Arifah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid, 34, dan Dhorir Farisi, 30, pria kelahiran Probolinggo dari pasangan H Maruf Hasyim dan Hj Ma’rufah, akan menyelenggarakan pernikahan pada Kamis (15/10) hari ini pukul 14.15 WIB.
Akad nikah berlangsung di Masjid Al Munawaroh yang berada di depan kediaman orang tua Yenny, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Sinta Nuriyah, di Jalan Warung Silah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.<>
Menurut rencana, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla akan menjadi saksi dalam pernikahan itu. Akan hadir pula wapres terpilih Boediono dan sejumlah pejabat negara lainnya di akad nikah Faris-Yenny itu.
Tiga hari usai akad nikah atau Ahad (18/10) petang hingga malam, Yenny dan Faris melangsungkan resepsi pernikahan di Gedung Sampoerna Strategic Square, kawasan Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, yang akan dihadiri sekitar 1.500 tamu undangan.
Bagi Yenny, pernikahan itu tentu menjadi kado terindah dalam hidup saat usianya menginjak 35 tahun pada 25 Oktober esok. Dalam pernikahan hari ini, Faris akan menyerahkan maskawin berupa 40 ekor sapi dan perhiasan untuk Yenny.
Seorang kerabat Yenny menuturkan, pria berdarah Madura yang tengah menunggu pelantikan sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra itu memilih sapi asal Probolinggo sebagai maskawin karena filosofinya untuk memperbanyak keturunan di kemudian hari. Bahkan setelah menikah, keduanya berencana membuat peternakan sapi.
Sehari sebelum pernikahan dilakukan, Rabu (14/10), pihak mempelai putri menggelar serangkaian kegiatan beradat Jawa di kediaman Gus Dur, mulai pengajian, pemasangan bleketepe di depan gerbang rumah, siraman hingga midodareni yang berakhir semalam.
Prosesi siraman kemarin dimulai pukul 14.30 WIB dipandu Tien Santoso dari Sanggar Busana Indonesia. Sebelum siraman, Yenny minta restu kepada orangtuanya dan mengucapkan terima kasih atas pengasuhannya selama 34 tahun terakhir. “Bapak dan ibu selalu mengingatkan agar saya terus terbang tinggi tetapi tetap membumi. Selalu mawas diri dan tetap berhati-hati, serta tak henti ingat kepada Tuhan,” kata Yenny seperti dilaporkan harian Warta Kota.
Di depan orangtuanya Yenny menyatakan rasa syukur bisa turut menyaksikan kesembuhan ibu saat mulai bisa menggerakkan kaki di atas kursi roda dan juga melihat kesembuhan sang ayah dari stroke.
Bagi Yenny, momen seperti itu terus merekatkan keluarga. Namun dia sempat menangis saat bersimpuh di hadapan bapak dan ibunya.
Dengan balutan kebaya warna merah terang, Yenny tampak menangis sambil bercerita dengan suara terbata-bata karena telah mengecewakan dua orang yang telah membesarkan dirinya itu.
“Saat berada di Sidney, Australia, dulu saya menjatuhkan ibu dari kursi roda, dan memasak masakan hambar untuk bapak. Seringkali saya membuat bapak dan ibu menangis dan kecewa,” ujar Yenny.
Di sela sungkeman, Gus Dur dan Sinta Nuriyah juga terlihat meneteskan air mata. Gus Dur sempat melepas kacamata dan mengusapkan tisu di kedua matanya seusai Yenny meminta restu kepadanya. Demikian pula Sinta yang menangis tatkala putrinya itu minta izin untuk menikah dengan Faris.
Setelah sungkeman, Gus Dur dan Sinta Nuriyah enggan memberikan nasihat pada putri keduanya itu. “Saya tidak memberi wejangan tapi cukup memberikan izin atas pernikahan ini,” kata Gus Dur saat diminta memberikan nasihat pada Yenny.
Gus Dur dan Sinta Nuriyah kemudian mengawali prosesi siraman. Dilanjutkan guyuran air dari tujuh sumber oleh Ny Shohib Bisri, Ny Farida Salahuddin, Ny Maria Ulfah Fanani, Ny HM Ilyas, Ny Asmah Syahruni, Ny Saparinah Sadli dan Ny Attas Hendartini, serta diakhiri Tien Santoso sebagai penata rias Yenny.
Sebelum siraman, pihak keluarga Yenny memasang bleketepe, anyaman daun kelapa sebagai penanda dimulainya acara pernikahan, yang dilakukan oleh wakil keluarga yakni putri pertama Gus Dur, Alissa Wahid dan suaminya, Erman Royadi. (mad)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua