Zanuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) menjadi juru kampanye Partai Gerindra di Makassar, Sulawesi Selatan. Putri mantan presiden KH Abdurrahman Wahid itu pun mengarahkan pendukungnya dari kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) di kota tersebut untuk memilih Partai Gerindra dalam Pemilihan Umum (Pemilu) pada 9 April nanti.
Yenny mengaku menyampaikan pesan ayahnya yang juga Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) agar seluruh warga NU dan PKB pro Gus Dur memilih Partai Gerindra. Yenny juga mengimbau agar memilih Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, sebagai presiden.<>
"Gus Dur ingin negara ini berubah, maka kita buat negara ini berubah lewat tangan Prabowo," ujarnya di hadapan puluhan ribu massa Gerindra di Lapangan Mattoanging, Makassar, Rabu, (25/3).
Menurut dia, bangsa Indonesia ibarat mobil mewah namun berjalan lambat. "Bukan karena mesinnya yang jelek tetapi sopirnya yang lambat," jelasnya. Jadi, bukan mesinnya yang harus diganti tetapi sopirnya. "Kalau mau ganti sopir, pilih Prabowo melalui Gerindra," teriak Yenni.
Ia mengaku yakin Partai Gerindra bakal lolos parliamentary threshold. "Tahun 2004 lalu, massa PKB sekira 12 juta orang. Kalau 2009 ini bisa masuk 5 juta suara ke Gerindra, saya sangat yakin partai ini bisa lolos (Parliamentary Threshold)," ujarnya.
Sebelumnya, Gus Dur mengaku tidak ikut campur perihal keterlibatan Yenny sebagai juru kampanye Partai Gerindra. Menurut dia, langkah putrinya sepenuhnya menjadi urusan Gerakan Kebangkitan Rakyat (Gatara), organisasi yang merupakan embrio PKB. "Masalah Yenny itu bukan masalah PKB," ujarnya. (ful)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua