Warta

Yayasan Saifuddin Zuhri Luncurkan Biografi KH Muhammad Ilyas

NU Online  ·  Sabtu, 15 Agustus 2009 | 01:23 WIB

Jakarta, NU Online
Yayasan Saifuddin Zuhri, Jum’at (14/8) tadi malam meluncurkan buku biografi tokoh NU KH Muhammad Ilyas bertajuk “Dari Pesantren untuk Bangsa”. Acara peluncuran diadakan di Hotel Borobudur Jakarta, ditandai dengan penyerahan buku ini oleh Menteri Agama Maftuh Basyuni kepada beberapa tokoh masyarakat.

Hadir dalam peluncuran ini sesepuh NU KH Ali Yafi, Wakil Rais Aam PBNU KH Tolchah Hasan, Mustsyar PBNU KH Musthofa Bishri, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid, Sekjen MUI Ichwan Syam, dan banyak sekali tokoh NU, Depag dan MUI.<>

Menurut Ketua Yayasan Saifuddin Zuhri, H Adib D Saifuddin, penerbitan buku biografi KH Muhammad Ilyas adalah sebagai wujud komitmen terhadap penelitian dan penulisan. Buku-buku lain yang telah diterbitkan antara lain, Guruku Orang-orang Pesantren, Berangkat dari Pesantren Zuhri, dan Almaghfurlah KH Abdul Wahab Chasbullah Bapak Pendiri NU.

“Penerbitan buku biografi KH Muhammad Ilyas ini diharapkan dapat mengisi kelangkakaan kepustakaan dimaksud serta melengkapi daftar buku yang telah diterbitkan oleh Yayasan Saifudin Zuhri,” katanya.

KH Said Budairi yang menjadi editor buku ini menyatakan, penelitian dan penerbitan buku tentang KH Muhammad Ilyas ini sangat penting dilakukan mengingat ia adalah tokoh yang sangat penting dalam perjalanan organisasi NU maupun pada saat menjadi Menteri Agama dan beberapa pejabat penting di pemerintahan. Sementara buku referensi mengenai kiprahnya sangat terbatas.

“Saya ucapkan alhamdulillah tiga kali atas penerbitan buku ini. Buku ini dikerjakan selama dua tahun. Ada beberapa kesulitan dalam menggali sumber untuk menulis karena Kiai Ilyas masuk dalam kategori low profil. Ia bukan penikmat publiksi tentang beragam kegiatanntannya,” katanya.

Kiai Ilyas dalam buku itu dicatat sebagai murid kesayangan pendiri NU Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari. Ia banyak menghabiskan masa mudanya di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, bersama sepupunya KH Wahid Hasyim. (nam)