Warta

Warga NU Tegal Gelar Debat Kandidat Ketua Cabang

NU Online  ·  Kamis, 17 Maret 2011 | 05:31 WIB

Tegal, NU Online
Jelang konferensi cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tegal, 20 Maret 2011 mendatang, persiapan sudah hampir memasuki tahap final, termasuk penjaringan bakal calon ketua Tanfidziyah. Guna menguatkan visi dan misi bakal calon ketua, Gerakan Moral Angkatan Muda NU (GMAMNU) sebuah komunitas independen yang berafiliasi NU mengajak  berdiskusi dalam wadah debat kandidat, Selasa (15/3) malam lalu di Gedung PCNU Kabupaten Tegal Jalan Ahmad yani procot- Slawi.

Diundang 5 kandidat menurut versi GMAMNU diantarnya H Ahmad Wasy’ari yang sekarang masih menjabat wakil ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Tegal, H Imam Masykur yang juga sekretaris PCNU, H Jamil Muslim pengasuh Pesantren Darus Salam Kalibakung, Imam Masykur Sholeh, dan H Faizin Hasyim yang masih menjabat ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Lebaksiu.<>

Diantara 5 kandidat bakal calon ketua tanfidziyah hanya 2 orang yang bersedia hadir, terlihat H Ahmad Wasy’ari dan H Imam Masykur Sholeh. Kandidat yang lainya tidak menghadirnya, penjelasan panitia karena ada kesibukan lain. Hadir juga dua panelis yaitu ketua DPRD Kabuapten Tegal, A.Rojikin dan mantan ketua Komisi IV DPRD Kabuapten Tegal M. Sofiyudin.

Ahmad Wasy’ari yang didaulat menyampaikan visi dan misi mengambil motto , sampaikan warta tentang NU untuk didengar, dilihat dan dirasakan manfaatnya oleh warga NU khususnya dan masyarakat pada umumnya. Ia juga mengangkat visi kemandirian menuju proses dinamisasi NU yang berwibawa

Kandidat bakal calon yang satu lain Imam Masykur Sholeh mengangkat dua hal yang dianggapnya sangat krusial, pertama pemberdayaan ekonomi dan dan yang kedua penguatan faham ahlu sunah wal jamaah. Kedua, soal perebutan masjid yang terjadi diberbagai daerah oleh kelompok-kelompok tertentu yang menyebabkan amaliyah ke Nuanya menjadi hilang.
 
Suasana semakin ramai ketika para Panelis mulai menghujani beberapa pertanyaan, riuhan tepuk tanganpun mulai bergemuruh.

ketua GMAMNU Tarjo Bintoro menjelaskan, GMAMNU lahir sebagai wujud kepedulian generasi muda NU dalam menyikapi konferensi Cabang NU Kabupaten Tegal, yang disinyalir akan adanya politik uang secara besar-besaran, meilihat inilah kami menginginkan konferensi nanti merupakan konferensi yang memiliki moral. Sehingga kehadiran kami paling tidak bisa meminimalisir terjadinya hal yang diduga itu.

“Masalah debat kandidat ini hanya sebuah istilah yang tepat penyamapian visi dan misi, karena dalam NU program kerja dimusyawarahkan dalam Rapat kerja bukan ditentukan oleh seorang ketua, jadi tidak perlu ada yang didebatkan. Tetapi dari sini peserta bisa membaca sejauhmana potensi yang dimiliki oleh kandidat, walaupun tidak semua kandidat hadir,” tukasnya     

Hadir dalam kesempatan itu, perwakilan MWCNU se Kabupaten Tegal, Badan Otonom NU tingkat cabang, para kader PMII Tegal, dan Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Tegal KH Hambali Utsman, serta ketua ISNU Tegal. (miz)