Warta

Warga Banjar dan Tionghoa Patungan Bangun Masjid

NU Online  ·  Rabu, 22 Oktober 2008 | 11:53 WIB

Banjarmasin, NU Online
Kerukunan warga Kalimantan Selatan (Kalsel) dan warga keturunan Tionghoa yang kini menetap di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan membangun masjid secara bersama-sama.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Asisten Pemerintahan Pemprov Kalsel, Fitri Rivani, Rabu, setelah melakukan halal bil halal bersama warga Banjar di Makasar.<>

Diungkapkannya, rencana pembangunan masjid tersebut, sebagai salah satu upaya dan bukti, bahwa warga Banjar dan Tionghoa, juga mampu memberikan kontribusi di daerah lain dengan tetap menjaga kebersamaan.

Saat ini, tidak kurang dari 4.000 warga Kalsel telah hidup dan menetap di Sulsel mengembangkan berbagai macam keahlian yang mereka miliki, mulai dari berdagang, menjahit hingga bekerja di pemerintahan.

"Karena rata-rata berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)," katanya. Namun, tambahnya, tidak sedikit pula warga yang berasal dari Kabupaten Batulicin dan Kotabaru, yang memiliki jarak lebih dekat untuk ke Sulsel.

Selain warga yang berusaha mencari nafkah dan menetap di daerah yang kaya akan sektor perikanan tersebut, tidak sedikit warga asal Kalsel yang kuliah di daerah itu. Untuk meringankan beban para mahasiswa Kalsel di daerah tersebut, Pemprov telah membangun dan menyewakan asrama mahasiswa, bagitu juga dengan Pemkab Kotabaru maupun Batulicin.

Selanjutnya, tambahnya, diharapkan akan terjalin hubungan yang lebih baik, bukan hanya antar warga Banjar dengan warga di Sulsel tetapi juga antara pemerintah Kalsel dan Sulsel.

"Rata-rata warga Banjar yang ada di Sulsel, sudah membaur dengan penduduk lokal baik adat istiadat maupun bahasanya, bahkan tidak sedikit dari mereka yang justru fasih berbahasa bugis," tambahnya. (ant)