Umat Islam Diminta Bersabar Tunggu Rukyatul Hilal
NU Online · Kamis, 17 September 2009 | 05:22 WIB
Umat Islam, khususnya di Indonesia, diminta untuk bersabar menunggu hasil rukyatul hilal penentuan awal Syawal atau hari raya Idul Fitri 1430 H. Rukyatul hilal akan diadakan pada Sabtu (19/9) petang, atau sesaat setelah Matahari tenggelam pada tanggal 29 Ramadhan.
Hasil rukyat akan disampikan dalam sidang itsbat (penetapan) di kantor Departemen Agama Jakarta dan dipimpin langsung oleh Menteri Agama RI. Semua ormas Islam tidak boleh mengumumkan awal bulan sebelum sidang itsbat.<>
Demikian disampikan disampikan Ketua Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A. Ghazalie Masroeri terkait banyaknya pertanyaan masyarakat tentang kapan jatuhnya tanggal 1 Syawal 1430 H.
”Pada sidang istbat zaman Menteri Agama Said Agil Munawwar yang dihadiri oleh berbagai ormas Islam ada kesepakatan tidak tertulis bahwa tidak boleh mengumunkan sebelum sidang itsbat,” kata Kiai Ghazali dalam pengajian khusus di ruang redaksi NU Online, Selasa (15/9) sore, dengan tema Mekanisme Penentuan Awal Bulan Qamariyah Perspektif NU.
Ditambahkannya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah menetapkan bahwa penentuan awal bulan harus didasarkan pada hisab dan rukyat sekaligus. Data hisab yang akurat hanya berfungsi sebagai pemandu pelaksanaan rukyat.
"Di NU sendiri banyak sekali para ahli hisab, namun semua menundukkan diri pada hasil rukyat, karena yang menjadi penentu awal bulan adalah rukyat," katanya
Untuk pelaksanaan rukyat ini, menurut Kiai Ghazalie, Lajnah Falakiyah akan mengkoordinir pelaksanaan rukyatul hilal di sedikitnya 55 titik strategis seluruh Indonesia. Ada 99 kader perukyat nasional yang bersertifikat yang tersebar di beberapa titik yukyat, juga para kiai dan ustadz yang biasa melakukan rukyat.
Data dalam Almanak PBNU yang diterbitkan oleh LFNU untuk Markaz Jakarta menunjukkan, posisi hilal atau bulan sabit pada saat diadakan rukyatul hilal sudah mencapai ketinggian 5,38 derajat di atas ufuk.
Berdasarkan kriteria imkanur rukyah atau visibilitas pengamatan, hilal dalam ketinggian itu sudah mungkin untuk dirukyat. Jika dapat dirukyat maka dipastikan sidang itsbat akan menetapkan Ramadhan hanya 29 hari dan 1 Syawal jatuh pada 20 September 2009.
”Kami memohon kepada Allah SWT Agar hari rayanya bareng. Semua kemungkinan bisa terjadi,” kata Kiai Ghazali. (nam)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua