Komisioner KPAI Luncurkan Buku Terbaru tentang Urgensi Satuan Pendidikan Ramah Anak
NU Online · Rabu, 18 Juni 2025 | 22:00 WIB

Peluncuran buku Urgensi Satuan Pendidikan Ramah Anak; Implementasi Kebijakan, Tantangan dan Praktik Baik di kampus Unusia, Jakarta Pusat pada Selasa (17/6/2025). (Foto: Erik Alga Lesmana/NU Online)
Erik Alga Lesmana
Kontributor
Jakarta, NU Online
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono meluncurkan buku terbarunya Urgensi Satuan Pendidikan Ramah Anak; Implementasi Kebijakan, Tantangan dan Praktik Baik di kampus Unusia, Jakarta Pusat pada Selasa (17/6/2025).
Buku itu ia tulis atas dasar keprihatinannya terhadap kondisi saat ini serta komitmennya untuk mendorong transformasi menuju satuan pendidikan yang peduli dan melindungi anak secara menyeluruh. Pendidikan ramah anak berperan vital sebagai fondasi pembentukan karakter, psikologis, dan sosial anak yang sehat dan tangguh.
Peluncuran buku dilakukan pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Satuan Pendidikan yang dihadiri oleh Plt Rektor Unusia Syahrizal Syarif, Ketua KPAI Ai Maryati Solihah, Tim Instruktur Nasional Bimtek ke-BK-an Kemendikdasmen Susianingsih, Direktur PSGA Unusia Moh Faiz Maulana serta peserta Bimtek guru BK tingkat Madrasah Aliyah (MA) se-DKI Jakarta.
Melalui bukunya itu, Aris mengajak untuk melihat secara menyeluruh mengenai kebijakan ramah anak di Indonesia, termasuk kebijakan yang diimplementasikan di berbagai satuan pendidikan, apa saja hambatan yang dihadapi, serta bagaimana berbagai sekolah telah mengupayakan langkah-langkah strategis untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi setiap anak.
Pada buku itu, Aris juga memaparkan data dan hasil analisis mengenai kesenjangan antara kebijakan dan praktik yang diterapkan. Kesenjangan ini sering kali terjadi akibat rendahnya dukungan terhadap pelatihan bagi pendidik dalam membangun pendekatan yang inklusif dan positif.
Aris juga menyajikan pada buku itu langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan oleh para pendidik, tenaga kependidikan dan pemangku kebijakan untuk menciptakan sekolah yang benar-benar ramah bagi anak. Ia berharap sekolah lain dapat menginspirasi langkah-langkah tersebut menuju implementasi yang berdampak.
“Kepada para pembaca untuk turut serta dalam bersama ini, mewujudkan satuan pendidikan yang menjadi rumah kedua yang aman, nyaman, dan mendidik bagi anak di Indonesia,” ujar Aris.
Aris menegaskan bahwa proses pembelajaran di dalam sekolah ramah anak dapat memosisikan anak sebagaimana karakteristik alamiahnya, yakni suka bermain, bercanda, dan suka bergerak.
“Karakter tersebut tentu diarahkan dan diwadahi dalam bingkai pendidikan yang ramah, yang tidak memaksa anak untuk menjadi orang dewasa,” ungkapnya.
Sebagai informasi, buku yang telah diluncurkan itu ditulis oleh Aris Adi Leksono dan Moh Faiz Maulana diterbitkan oleh Unusia Press pada Desember 2024. Buku setebal 234 halaman itu dicetak oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI).
Kontributor : Erik Alga Lesmana
Editor : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
3
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua