Warta

Ulama Madura Ikut Dukung Pengeboran Minyak

NU Online  ·  Ahad, 9 Agustus 2009 | 05:32 WIB

Bangkalan, NU Online
Ulama Madura yang tergabung dalam Badan Silaturrahmi Ulama Madura (Basra) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, ikut menyatakan dukungan atas pengeboran seismic yang dilakukan SPE Petro China Madura di daerah setempat.

"Pengeboran uji seismic bagus dan saya mendukungnya. Apalagi sebagai upaya mendeteksi keberadaan minyak," kata Ketua Koordinator Daerah (Koorda) Basra, Bangkalan, KH Imam Buchori Cholil, di Bangkalan, Sabtu (8/8).<>

Namun, kata Imam, cara yang dipakai harus melalui mekanisme yang benar, selanjutnya perlu dilakukan sosialisasi, mulai dari tingkat kabupaten hingga tatanan masyarakat yang berada di bawah. "Yang terpenting sosialisasi langsung pada pemilik lahan," katanya menyarankan.

Menurut Imam, jika sosialisasi sudah dilakukan dengan benar dan sesuai mekanisme yang ada, tidak akan menimbulkan polemik di masyarakat karena mereka tahu tujuan dari pengeboran seimic tersebut.

"Yang terpenting warga harus diberikan pemahaman yang betul terkait maksud dan tujuan dari pengeboran seismic. Dan warga yang lahannya ditempati pengeboran seismic harus mendapatkan ganti rugi yang sesuai," ucapnya.

Namun, lanjut dia, jika dalam penyampaian sosialisasi dilakukan tidak benar, misalnya, harga lahan yang akan dibebaskan ditutup-tutupi dan warga tidak puas, kemungkinan terjadi suatu benturan di tingkat bawah. "Niat baik harus disertai sosialisasi yang baik pula, jangan sebaliknya," ucapnya.

Ia menambahkan, pemerintah kabupaten (pemkab) setempat juga ikut berperan aktif dalam memuluskan pengeboran seismic yang dilakukan SPE Petro China Madura itu, yakni dengan menerbitkan SK tentang ganti rugi.

"Supaya pihak perusahaan bisa segera menyosialisasikan hal tersebut pada masyarakat sehingga pemilik lahan mengerti berapa ganti rugi yang harus mereka terima," paparnya.

Menurut Imam, terkait ada beberapa kelompok atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menentang keberadaan pengeboran seismic perlu diperhatikan aspirasinya. "Mereka bergerak ketika ada masukan dari warga," katanya. (ant/sam)