Nangro Aceh Darussalam, NU.Online
Pj. Bupati Nagan Raya, T Zulkarnaini, meminta kepada para teungku dan ulama yang ada di wilayahnya untuk ikut menyadarkan anggota GAM yang selama ini perbuatannya telah banyak menyimpang dan bertentangan dengan agama. Walau tidak selalu efektif, pendekatan dengan agama kemungkinan akan memudahkan untuk menyadarkan mereka (GAM). "Saya mengharapkan ulama-ulama di Nagan Raya bisa membantu aparat keamanan untuk bisa menyadarkan mereka (GAM) guna menciptakan negeri yang aman dan kondusif."
Hal itu dikatakan T Zulkarnaini ketika menyerahkan bantuan penunjang/kesejahteraan kepada 682 orang yang terdiri dari imam masjid, teungku pimpinan TPA/TPQ yang ada di lima kecamatan, belum lama ini, di Masjid Jeuram. Masing-masing mereka menerima bantuan sebesar Rp 700 ribu.
<>Ditegaskan Pj Bupati Nagan Raya, untuk menciptakan keamanan yang hakiki di Bumi Tanah Rencong, bukan saja menjadi tugas dan tanggungjawab TNI/Polri semata, tapi juga menjadi tanggungjawab seluruh komponen masyarakat, termasuk para ulama. Sesuai dengan perannya, ulama dinilai punya potensi untuk membantu menyadarkan para anggota GAM yang selama ini telah menyimpang, lewat ceramah- ceramah di masjid maupun di tempat-tempat lain.
Dikatakan, konflik bersenjata yang telah berlangsung tahunan itu telah menimbulkan banyak korban, tidak cuma di kalangan TNI/Polri maupun GAM sendiri, tapi juga di kalangan masyarakat. Untuk itu, sebut T Zulkarnaini, sudah saatnya GAM menghentikan 'kegiatannya' dan segera sadar akan perbuatannya. Karenanya dia meminta kepada semua anggota GAM agar segera menyerahkan diri. Sebab dengan cara itu tidak saja kondisi keamanan bisa dipulihkan, tapi juga bisa mengurangi timbulnya korban jiwa.
Pada kesempatan itu T Zulkarnaini juga mengharapkan kepada para ulama dan teungku-teungku di Nagan Raya untuk bisa memakmurkan masjid. Sebab dengan memakmurkan masjid, menjadi satu landasan bagi Nagan Raya untuk melaksanakan Syariat Islam secara kaffah. "Pelaksanaan Syariat Islam di Nanggroe Aceh Darussalam sangat tepat. Namun begitu, hendaknya pelaksanaannya jangan cuma simbol atau retorika belaka, tapi harus benar-benar dilaksanakan secara kaffah," tuturnya.(Kd-NAD/Muntadhar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
6
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
Terkini
Lihat Semua