Pekalongan, NU Online
Muktamar Thariqat ke-10 yang diselenggarakan untuk kedua kalinya di Pekalongan kali ini tampak lebih semarak, bukan saja dari persiapan matang panitia penyelenggara, tapi juga karena adanya tayangan televisi swasta lokal dengan nama Thariqot TV yang dipancarkan selama kegiatan dan dapat dijangkau radius 35 kilometer.
"Tayangan televisi ini sudah mulai ditayangkan sejak jum'at (25/3) dengan acara perdana Pawai Ta'aruf dan pembukaan bazar yang dipusatkan di alun-alun kota, dan akan terus ditayangkan selama kegiatan muktamar berlangsung," demikian dijelaskan ketua Humas dan Publikasi Muktamar Thariqat, Muhammad Ngisom Chalil, kepada NU Online di lokasi sekretariat Muktamar di Alun-alun Kota Pekalongan, Sabtu (26/3).
<>Tayangan televisi lokal ini, kata Chalil merupakan bantuan langsung dari pihak telkom bekerjasama dengan pengelola televisi swasta daerah yang berpartisipasi aktif membantu publikasi kegiatan muktamar. "Perangkat Televisi ini didatangkan langsung dari Jakarta dengan tenaga operasionalnya. Bantuan ini murni sumbangan, tidak ada sepeserpun biaya yang dikeluarkan oleh panitia. Adapun panitia hanya menyediakan makan selama kegiatan," tambah Ngisom Chalil.
Bukan hanya itu, bantuan lainnya juga diberikan dalam bentuk perlengkapan media center yang terkoneksi selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan para wartawan baik dari dalam dan luar negeri. Bantuan tersebut, berupa perlengkapan komputer, instalasi jaringan networking, pembuatan website muktamar dengan alamat, http://tariqat-nu.sijiwae.net, bahkan pihak telkom juga memberikan sarana telepon fleksi sebanyak 15 buah untuk para panitia di bidang humas dan publikasi. "Kemudahan fasilitas ini bukan hanya kali ini, tapi juga pada muktamar ke-9 yang juga di adakan di Pekalongan. Karena hubungan yang dibangun lebih kuat dengan ikatan batiniyah antara mursyid dengan santri. Jadi, bantuan yang terus mengalir semata-mata keikhlasan murid dengan gurunya," tambah mantan wartawan Radar Jawa-Pos ini.
Sekedar diketahui, saat ini masih terus berdatangan para peserta dari berbagai propinsi. Mereka mendapatkan fasilitas penjemputan dari Banser, baik yang berada di Stasiun, Terminal, bahkan Bandara, yang dibantu oleh satuan pengamanan Banser Semarang. Jalan menuju lokasi pembukaan dan penutupan Muktamar di pendopo Kabupaten Pekalongan (Kajen) juga sudah mulai di blokade sejak radius 6 KM. Pengamanan ini pun sudah berlapis tiga, dan di sekitar pendopo sudah terdapat satuan pengamanan lengkap baik dari Kodam, Kodim, Polwil dan Polsek serta intel-intel yang tersebar di semua titik lokasi untuk mengamankan muktamar yang sedianya akan di buka besok, Minggu (27/3) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Cih)
Â
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua