Tugas Ansor Mempertahankan Ahlussunnah wal Jama’ah

Demak, NU Online
Walisongo mengawali dakwah dan mengembangkan agama Islam di Tanah Jawa tidak semudah yang dibayangkan orang seperti sekarang, namun juga melalui berbagai tantangan dan rintangan yang beraneka ragam dari lain agama dan suku budaya yang ada saat itu, makanya para Wali menggunakan pendekatan budaya dengan Agama.<>

Demikian disampaikan KH Yusuf Khudori dalam tausiyahnya yang disampaikan pada saat pelantikan pengurus Ranting Ansor se Kecamatan Karang Tengah yang berlangsung sabtu 24/12 di Desa Ploso Karang Tengah.

“Islam masuk di Tanah Jawa melalui pendekatan kebudayaan dan kultur orang Jawa, Sunan Kalijaga dalam berdakwah dan mengembangkan Agama Islam bahkan harus menggunakan pendekatan budaya yakni pakai gamelan dan wayang kulit,” tuturnya.

Sebagai generasi penerus Ansor harus siap mengikuti tradisi yang sudah berkembang sejak ratusan tahun lalu, yakni menjaga tradisi dan budaya dengan syari’ah sesuai dengan tingkat kempuan dikarenakan itu merupakan cara cara yang dilakukan oleh NU dalam mengamalkan dan menjaga kelanggengan Ahlussunnah wal Jamaah, jangan sampai tergiur dan ikut pada aliran ajaran agama yang selalu mengkafirkan dan selalu bertindak kekerasan antar sesama.

“Ansor harus merawat hubungan antara tradisi dan agama, menjaga tradisi, budaya dengan syar‘iah, ini semua kalau musyrik berarti semua Wali masuk neraka, Orang orang NU masih butuh tambahan, wiridan, wasilah inilah pembeda NU dan non NU,” tutur Gus Yusuf.
 
Dalam kempatan itu ketua Ansor mengatakan Ansor harus siap mengawal kebijakan dan instruksi NU terutama dalam mengawal Aswaja.

“Ansor NU kalau beramal dan berjuang kuncinya dengan ilmu, kita harus menyiapkan kader kader NU,” tegasnya.
 
Pelantikan pengurus di hadiri oleh ketua PCNU Demak Ir.H Musadad Syarief, Ketua PC Ansor Maskuri dan pengurus PAC dan ribuan jamaah.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: A.Shiddiq Sugiarto