Jakarta, NU.Online
Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji Taufiq Kamil, mengatakan dugaan penipuan publik yang dituduhkan beberapa LSM soal kegagalan berangkat 30 ribu calon jamaah haji kuota tambahan maupun tuduhan Said Agil memeras perusahaan katering Fenny Sumayyah (Mahmood Catering) dinilai tidak masuk akal dan sangat memojokkan. "Pak Menteri sama sekali tidak merasa melakukan tindak pidana seperti yang dituduhkan LSM. Kita selama ini bekerja sesuai prosedur," ungkap Taufiq kepada NU.Online.
Menurut Taufiq, yang menjadi fokus perhatian Depag sekarang ini bukan soal laporan tersebut. Tapi, lebih terkonsentrasi kepada optimalisasi pelayanan sekitar 205 ribu jamaah haji, baik yang berada di Makkah maupun yang sedang diberangkatkan.
<>Pria berkacamata tersebut lalu melemparkan kesalahan soal kegagalan pemberangkatan 30 ribu calon jamaaah haji itu ke pihak Arab Saudi. "Bukan cuma jamaah haji yang terkejut. Saya di jajaran Depag pun merasa sakit hati dengan kebijakan sepihak tersebut. Sebab, pemberitahuan itu dilakukan secara mendadak," kilah Taufiq.
Menurut Taufiq, kasus pembatalan terbang jamaah haji kuota tambahan tidak hanya dialami Indonesia. Tapi, juga 17 negara muslim lainnya. "Jamaah haji dari Malaysia juga batal terbang. Tapi, di sana jamaahnya tidak ribut dan mau menerima kebijakan tersebut," dalih Taufiq.
Soal dugaan pemerasan Rp 400 juta yang diperkuat petunjuk rekaman telepon itu, Taufiq mengatakan bahwa Said Agil menganggap hal itu sekadar rumor. Said Agil sendiri sedang menunggu panggilan Mabes Polri untuk menjelaskan tudingan tersebut.
Seperti diberitakan, delapan LSM yang tergabung dalam Koalisi untuk Reformasi Haji (Korup) mengadukan Said Agil ke Mabes Polri. Selain menipu publik, hal itu berkaitan dengan isi rekaman antara adik bungsu Said Agil, Fahmi Alwi Almunawar, dan Imam, orang suruhan Fenny. Dalam wawancara tersebut, Fahmi meminta Rp 400 juta kepada Femmy yang sedianya untuk pelaksanaan open house hari raya Idul Fitri dan pemberian THR. Rekaman terjadi 21 November 2003 pukul 19.00-20.00.
Taufiq mengaku, hingga kini Said Agil sama sekali tidak pernah mengutus Fahmi untuk memeras. Nama Fenny, aku dia, juga tidak dikenal Said. "Saya kira, Pak Menteri dan saya selaku Dirjen Haji tidak mau diperintah Fahmi, seorang pegawai yang baru dua tahun di sini (Depag). Semua penetapan perusahaan katering harus melalui sertifikasi pemerintah Arab," jelas Taufiq.
Taufiq menganggap tudingan bahwa Said Agil melakukan pemerasan sebagai upaya fitnah sekaligus politisasi kasus haji. "Kalau tidak terbukti tuduhan pemerasan itu, bukan tidak mungkin kami akan melakukan gugatan balik. Kami punya bukti," ancamnya.
Di kalangan wartawan di Depag, kemarin beredar surat pernyataan Fenny Sumayyah tertanggal 9 November 2003 berisi bantahan bahwa Mahmood Catering pernah dimintai uang Rp 400 juta oleh Fahmi dan Sofwan Maratim.
"Pak Menteri nggak pernah minta. Dan, sampai sekarang kami mendapat katering dari kantor bidang haji di Jeddah sejak musim 2003 sebanyak 30.600 pak dan musim haji 2004 sebanyak 46.700 pak. Semua sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku," kata Fenny. Rekaman percakapan telepon itu sendiri berasal dari Imam, anak buah Fenny di Jakarta (cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua