Travel Warning Australia, Pembusukan untuk Indonesia
NU Online · Senin, 9 Juli 2007 | 13:21 WIB
Travel warning yang diumumkan pemerintah Australia terkait ancaman teroris dinilai sebagai bentuk pembusukan Australia terhadap Indonesia. Karena itu Indonesia haerus bersikap tegas dengan memanggil dubes Astralia di Jakarta.
"Ketika Indonesia sudah terasa aman, stabil dan kondusif, sering kali Australia bersikap seperti itu," kata Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (9/7), dan menambahkan, pengumuman Australia itu dinilai memiliki "kepentingan ekonomi."
/> Menurutnya, sikap Australia terlalu berlebihan, bahkan cenderung paranoid sehingga merugikan negara lain.
Karena itu, lanjut Mahfiz, Indonesia harus menyampaikan nota protes terhadap perilaku Asutralia tersebut. Jika perlu Indonesia membalas sikap yang sama terhadap Australia.
Mahfiz juga menilai, pengumuman itu menunjukkan bahwa pemerintah Australia tidak memiliki itikad baik untuk menjalin persahabatan dengan pemerintah Indonesia.
"Karena (pengumuman) ini bukti nyata tidak adanya persahabatan hubungan antarnegara yang dibangun Australia," terang Mahfiz seperti dilansir sumber detik.com.
Menurutnya, pemerintah Indonesia harus segera mengambil langkah tegas guna menjaga martabat bangsa yang sering dilecehkan negara tetangga itu. (dar)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua