Warta

Tokoh NU: Gus Dur belum Tertandingi

NU Online  ·  Kamis, 31 Desember 2009 | 23:03 WIB

Malang, NU Online
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Kota Malang, Jawa Timur, Prof Dr Mas'ud Said menyatakan, untuk kurun waktu lima tahun silam hingga lima tahun ke depan KH Abdurrahaman Wahid (Gus Dur) masih belum tertandingi oleh tokoh-tokoh nasional yang ada sekarang ini.

"Berdasarkan rekam jejak maupun apa yang telah didedikasikan Gus Dur untuk bangsa Indonesia ini sangat memungkinkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Bahkan, sampai sekarang belum ada tokoh yang seperti beliau," katanya ketika ditanya soal banyaknya usulan agar Gus Dur mendapatkan gelar pahlawan nasional di Malang, Kamis.<>

Guru besar Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengakui, dirinya memberikan dukungan sepenuhnya jika pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional bagi Gus Dur yang telah memperjuangkan tonggak demokrasi di Indonesia.

Hanya saja, lanjutnya, internal keluarga besar NU terutama di Malang tidak akan pernah mempersoalkan apakah Gus Dur akan diberikan gelar pahlawan nasional atau tidak oleh pemerintah, sebab yang terpenting jasa-jasanya bisa membawa kehidupan bangsa Indonesia lebih baik.

Menurut dia, yang berkepentingan untuk memberikan gelar pahlawan nasional bagi warga yang dianggap layak termasuk Gus Dur adalah pemerintah melalui Departemen Sosial, bukan masyarakat awam atau warga NU sekali pun.

"Saya kira Indonesia telah mendapat manfaat luar biasa dari perjuangan dan sumbangan serta dharma bakti Gus Dur untuk demokrasi, pluralisme dan kesetaraan dalam keterbukaan. Bahkan, beliau juga berani mengambil risiko dari kebijakan yang telah diputuskannya," tegas Mas'ud.

Dalam catatan Mas'ud Said, Gus Dur telah menerima delapan gelar doktor honoris causa dari berbagai perguruan tinggi, belasan penghargaan dari negara dan Amerika Serikat terkait perannya dalam demokratisasi dan perdamaian. Di internal NU sendiri, katanya, keberadaan Gus Dur tidak tergantikan.

"Kami masih belum menemukan tokoh sekaliber Gus Dur sehingga posisi beliau dalam organisasi Islam terbesar di Indonesia ini sampai sekarang belum tergantikan," tegasnya.

Sementara itu mengiringi kepergian Gus Dur menghadap sang Khaliq, ratusan siswa SD Sabilillah Malang menggelar sholat ghaib di masjid setempat. Usai melaksanakan sholat ghaib, ratusan siswa SD tersebut membentang poster dengan berbagai macam tulisan, mulai dari sanjungan hingga ucapan selamat jalan bagi "Guru Besarku".

Sementara itu, perkantoran baik swasta maupun pemerintah serta sebagian besar masyarakat di wilayah Malang Raya juga mengibarkan bendera setengah tiang. (ant/mad)