Jakarta, NU Online
Konflik di Timur Tengah tak henti-hentinya terjadi. Tak ada tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat. Padahal, mereka relatif homogen. Ini menunjukan penduduk Timur Tingah mengalami krisis toleransi dan menerima yang lain, demikian dikatakan ketua PBNU, Said Aqil Siroj dalam sambutan pada Harlah Nahdlatul Ulama ke 85 di Gelora Bung Karno, Ahad, 17/07, Jakarta.
Contohnya Afghanistan. Hingga kini, negara yang sebagian besar wilayahnya gurun, masih diliputi konflik multidimesi. Ada konflik etnis, mazhab, politik, dan ekonomi. Amerika serikat dan PBB hampir tak bisa menanganinya.
<>
āMereka mesti belajar kerukunan ke Indonesia,ā jelasnya. āNegara Indonesia terdiri beragam suku, adat, agama dan kepercayaaan dalam wilayah luas. Tapi masih bisa menjaga kerukunan dalam kerangka NKRI.
Dengan demikian, Kang Said menambahkan, NU yang berprinsif tasamuh, twasuth, dan tawazun, turut serta dalam mendamaikan mereka. Sebagai awal, mempertemukan ragam kelompok yang berkonflik. Dan ternyata mereka merspon dengan baik.
ā20 orang mewakili berbagai pihak dipastikan hadir. Salah satunya mantan presiden Burhanudin Rabani. Pertemuan akan berlangsung di hotel Borobudur, Jakarta, pada Senin 16 Juli.
Redaktur: Mukafi Niam
PenulisĀ Ā Ā : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Jelaskan 2 Tanda Hati yang Mati
2
Khusus di IKN, Kemenag Siapkan 1.378 Formasi CPNS 2024
3
Gus Awis Jelaskan Pentingnya Doa Ayah untuk Anak Berdasarkan Al-Qur'an
4
Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 Resmi Dibuka, Cek Jumlah Formasi dan Syaratnya
5
Salim Said Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Meninggal Dunia, Ini Profilnya
6
JPPI Nilai Salah Besar Dudukkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier
Terkini
Lihat Semua