Warta

Suka Duka Mengurus NU di Pelalawan Riau

NU Online  ·  Senin, 22 Maret 2010 | 18:17 WIB

Makassar, NU Online
Mengurus NU di beberapa daerah tertentu ibarat merawat bayi ajaib. Karena kepengurusan baru pun sudah dihapkan dengan berbagai masalah yang rumit karena kompleksitas masalah yang timbul .

Sebagaimana yang dialami PCNU Pelalawan, Provinsi Riau, para pengurus harus jungkir balik mengadakan berbagai pembenahan. “Boleh dikata, kami masih kedodoran menata organisasi ini,” kata Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pelalawan H Moh. Miroj di sela Mukamar Makassar, Senin (22/3).

<>

Dia mengaku kalau keberadaan Ranting hingga Majelis Wakil Cabang bagai anak kehilangan induknya. “Karena manajemennya belum tertata dengan baik, maka mereka berjalan sendiri-sendiri apa adanya, bagai anak kehilangan induknya,” terangnya jujur.

Di daerahnya, masih perlu dilakukan pembenahan-pembenahan ke dalam. “NU di daerah Kami baru berdiri saat Muktamar Solo. Jadi masih perlu pembenahan baik Syuriyah maupun Tanfidiyahnya,” ujarya.

Meski demikian, dalam dakwah tidak ada masalah karena daerah Palelawan berkisar 90 prosennya Nahdliyin. Untuk itu, dia berharap meskipun NU sudah besar jangan sampai kelebihan bobot. Dalam arti, NU yang sudah besar malah tidak berdaya karena tidak diterurus akibat jeleknya system organisasi. “Jangan sampai perkara yang hak terkalahkan oleh kebatilan akibat tidak terorganisir,” tandasnya.

Haji Miroj menceritakan, kalau dalam kepengurusannya pernah mendapat musibah karena tertipu 50 juta rupiah. Sehingga dana yang digelontorkan oleh pemkab setempat tidak bisa untuk membiayai kegiatan tapi malah untuk ‘ngangsur’ utang.

Ceritanya, penipu tersebut mengaku dari Pengurus Besar NU (PBNU). Dia menjanjikan akan diberikan bantuan yang besar untuk kegiatan NU di daerahnya. Anehnya, tanpa berfikir panjang pengurus mentransfer Rp 50 juta ke suatu rekening yang ditunjukan oleh  penipu tersebut. “Karena pengurus kami membutuhkan dana, ada tawaran tersebut ya… tanpa dipertimbangkan lebih masak, langsung mengirim,” ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, PCNU Pelalawan sangat hati-hati dalam menerima berbagai ajakan atau tawaran apapun. Segala dana yang mengalir ke PCNU, dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Tahun lalu, alhamdulillah sudah membeli tanah yang rencananya untuk pembangunan Gedung PCNU,” paparnya.

Dia menambahkan, untuk Muktamar 32 Makassar, PC Palelawan mengirim 7 peserta. Terdiri atas 3 Tanfidziyah dan 4 Suriyah. Ada harapan besar yang dia idam-idamkan pasca Muktamar ini. “Minimal, ada ghirah yang menggeliatkan kami di daerah,” harapnya. (was)