Spirit Nasionalisme Ulama Perlu Diwariskan ke Generasi Muda
NU Online · Selasa, 10 November 2009 | 05:26 WIB
Spirit nasionalisme dan semangat juang membela cita-cita kemerdekaan Indonesia yang telah dicontohkan oleh para ulama terdahulu, perlu ditularkan dan diwariskan ke generasi muda, agar dapat dilanjutkan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia secara berkelanjutan.
Begitu ungkapan ulama Bogor yang juga pengasuh Pesantren Darul Muttaqien Parung Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), KH Mad Rodja Sukarta.<>
Kepada NU Online di Bogor, Selasa (10/11), KH Mad Rodja Sukarta mengemukakan, peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur merupakan salah satu sumbangan yang diberikan ulama serta komunitas pesantren untuk bangsa ini.
"Banyak sekali yang telah disumbangkan oleh ulama untuk bangsa ini. Peristiwa 10 November merupakan salah satu sumbangan ulama untuk bangsa ini," papar Mad Rodja.
Lebih lanjut dia menegaskan, "Tanpa keterlibatan ulama dan santri di medan perang saya kira republik ini tidak akan mengalami kemerdekaan dari penjajah."
Peristiwa 10 November, sambung mantan aktivis PMII tersebut, terjadi lantaran keterlibatan langsung ulama. Keterlibatan ulama di medan perang saat itu diperkuat dengan dikeluarkannya resolusi jihad atau seruan perang mengusir tentara penjajah yang hendak mendudiki kembali Indonesia. Keputusan tersebut dikeluarkan ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU),
Menurut Mad Rodja, keterlibatan ulama di kancah perang dalam mengusir penjajah bahkan telah dilakukan sejak para penjajah menginjakkan kakinya di bumi Nusantara. Melalui pesantren serta oranisasi perjuangan semacam 'Hizbullah' para ulama dan santri sangat gigih berperang melawan penjajah.
"Keberadaan pesantren pada saat itu menjadi basis perjuangan ulama dan santri dalam mengusir penjajah," tegas Rodja.
Karena itu, tak heran bila pada waktu itu umumnya pesantren terletak di pelosok desa. Pasalnya pesantren tersebut menjadi pusat perlawanan terhadap tentara asing, sehingga memilih lokasi yang sulit dijangkau lawan.
Kelahiran ormas Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926 merupakan klimaks dari perjalanan panjang perjuangan ulama mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang menggelora selama berabad-abad.
Karena itu, spirit nasionalisme serta keikhlasan berjuang demi mewujudkan cita-cita bangsa yang telah ditunjukkan para ulama terdahulu, terang Rodja, perlu dilanjutkan oleh generasi muda saat ini. Pasalnya pemuda merupakan tunas harapan bangsa sekaligus sebagai pelanjut estafet kepemimpinan bangsa. (hir)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua