Sosialisasi Program, Nusron Siaran di Radio Pesantren Al Hikmah
NU Online · Jumat, 4 Februari 2011 | 05:32 WIB
Untuk menyampaikan berbagai program garapan kepengurusannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor NU Nusron Wahid melakukan siaran langsung di Radio Tsania milik Pesantren Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes, Kamis (3/2).
Dalam siaran yang dipandu penyiar Damai Wardani itu, Nusron pada awalnya menyampaikan salam hangat dan perkenalan kepada sahabat pendengar Tsania 101,8 FM. Selanjutnya menyampaikan visi, misi dan aksi programnya.<>
Dalam perbincangannya, Nusron tidak memungkiri kalau anggota GP Ansor itu terdiri atas berbagai kalangan pemuda. Ada yang berlatang belakang aktivis partai, kaum profesional, guru, wartawan dan juga penyiar. Sehingga Ansor memiliki kekuatan yang luar biasa, yang dalam bahasa militernya menyebar untuk menyusun dan bersatu untuk menggempur.
Namun demikian, Ansor masih tetap murni tidak terkontaminasi oleh berbagai warna dari masing-masing latang belakang pengurus. Termasuk, Ansor masih murni dari politik praktis. “Ansor masih murni, clean dari politik praktis,” ujar Nusron.
Beberapa program unggulannya adalah adalah pertama revitalisasi tradisi ke-NU-an, dengan menjaga dan melestarikan tradisi budaya NU yang identik dengan Islam keindonesiaan.
Kedua Penguatan sistem kaderisasi, dengan melakukan kegiatan kaderisasi di setiap daerah. dan ketiga yaitu pemberdayaan potensi pemuda Ansor dengan melaksanakan kegiatan berbagai pelatihan/workshop untuk membekali kader Ansor dengan ketrampilan yang tepat guna.
Adapun Konsep gerakan yang diperlukan untuk mencapai itu semua menurut Nusron dengan mengutip pemimpin revolusi China, Mao Tse Tung, yaitu "menebar untuk menyusur dan menyatu untuk menggempur".
“Angka kemiskinan dan rendahnya pendidikan, sama-sama kita tolong dengan berbagai kegiatan produktif,” tandasnya.
Sementara, Ketua PW Ansor Jabir Al Faruqi yang juga ikut dalam siaran tersebut menyampaikan pentingnya menyikapi problem globalisasi. Dia menyampaikan, agar generasi muda tidak perlu takut dengan globalisasi. Globalisasi harus ditanggapi sebagai aspek positif. (was/sml)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua