Warta

Soal Meningitis, Pemerintah Disarankan Ciptakan Vaksin Sendiri

NU Online  ·  Senin, 13 Juli 2009 | 03:15 WIB

Jakarta, NU Online
Pemerintah disarankan segera melakukan upaya untuk menciptakan vaksin alternatif guna mencegah penyakit meningitis, agar tidak memicu perdebatan publik dan kepanikan di umat Islam.

Hingga kini kontroversi vaksin meningitis untuk jemaah haji yang diduga mengandung enzim babi masih belum mereda. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengirimkan timnya ke Arab Saudi dan akan memberikan fatwa pada pertengahan Juli ini.<>

"Sebaiknya membuat vaksin sendiri agar masyarakat tidak lagi khawatir atau panik. Kalau kita bisa membuat vaksin sendiri malah jauh lebih bagus," ungkap
Ketua Komisi VIII DPR Hasrul Azwar di Jakarta, Ahad (12/7).

Komisi VIII DPR sendiri masih menunggu penjelasan MUI yang sedang mengirimkan timnya ke Arab Saudi. "Kami serahkan sepenuhnya kepada MUI untuk mengkaji kebenaran dugaan itu karena lembaga itulah yang berkompeten mengeluarkan fatwa," katanya.

Melalui Nota Diplomatik Dubes Arab Saudi di Jakarta nomor 211/94/71/577 tanggal Juni 2006, Pemerintah Arab Saudi mewajibkan setiap calon anggota jemaah haji, tenaga kerja, dan umrah agar mendapat imunisasi meningitis sebagai syarat untuk mendapatkan visa atau izin tinggal di Arab Saudi.

Vaksin yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia selama ini yaitu vaksin meningitis "Mencevax ACWY" produksi Smithkline Beecham Pharmaceutical Belgia. Vaksin ini telah digunakan secara luas oleh 77 negara di dunia, termasuk Indonesia.

Serangan meningitis menimpa para jemaah haji Indonesia yang sedang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci pada tahun 1987 yang menelan korban jiwa ribuan orang. Virus meningitis memicu terjadinya radang selaput otak hingga mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian. (nur/kcm)